Penyelamatan Dramatis Damkar Bebaskan Lansia yang Terjebak di Rumah

Penyelamatan Dramatis Damkar Bebaskan Lansia yang Terjebak di Rumah

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 21 Jan 2024 13:45 WIB
Penyelamatan lansia terjebak di rumah Bandung.
Penyelamatan lansia terjebak di rumah Bandung (Foto: Istimewa).
Bandung -

Pada Kamis (18/1/2024) malam, Diskar PB Kota Bandung UPT Barat mendapat laporan penyelamatan yang tak biasa. Seorang lansia warga Cibuntu, Bandung Kulon, Kota Bandung dilaporkan terjebak di rumahnya sendiri.

Dalam laporan yang diterima, warga setempat dibuat panik mendengar suara rintihan dari dalam rumah tersebut. Namun, mereka tak mampu berbuat banyak sebab kondisi rumah dalam keadaan tergembok.

Wadanru Diskar PB Kota Bandung UPT Barat, Arie Muhammad Subhan pun menceritakan pengalamannya saat penyelamatan hari itu. Dengan sigap, ia langsung mengendarai mobil pancar bersama 4 rekan regunya dan membawa peralatan yang tersedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terima laporan kira-kira pukul 19.46 WIB, human rescue. Kita kesana satu regu lima orang ke Gang Haji Alfi. Sampai sana itu sudah ramai sekali warga. Karena mungkin mereka belum berani melakukan apapun dan menunggu kedatangan kami ya, kondisi gerbang itu semua terkunci. Jadi betul-betul safety baik gerbang, pintu depan, belakang, jendela itu juga pakai tralis," cerita Arie pada detikJabar, Minggu (21/1/2024).

Lansia yang terjebak dalam rumah itu diketahui berusia 70 tahun. Saat mengumpulkan laporan kejadian, Arie sempat merekam percakapan dengan salah seorang warga yang pertama kali melaporkan kondisi tersebut.

ADVERTISEMENT

Tetangga dekat korban menceritakan pada Arie, bahwa sempat melihat korban menyalakan lampu dan menggembok gerbang.

"Jadi katanya tetangga dekat itu mau mampir ke rumah, tahu kalau di dalam ada orang kan, sebelumnya juga lihat, kondisi rumah juga lampu nyala, ada kendaraan. Tapi rumah sudah dikunci gembok, kemudian dari dalam ada suara kesakitan begitu lah, minta tolong. Akhirnya tetangganya itu langsung lapor ke RT setempat dan menghubungi kami," katanya.

Rasa panik pun tak bisa terbendung. Tapi Arie dan timnya berusaha tenang dan fokus agar bisa cepat membuka gembok gerbang tersebut. Saat itu ia mengaku merasa kesulitan, sebab gerbang dalam kondisi digembok dan dirantai.

"Jadi betul-betul safety karena itu pakai gembok cina dan rantai. Waktu penyelamatan mungkin ada 20 menit, kami menggunakan ada gerinda milik warga setempat. Kemudian setelah gerbang selesai, itu kami harus jebol pintu, pakai linggis dan kampak, kemudian pintu didorong," ucapnya.

Dengan bantuan warga, Relawan Damkar (Redkar), dan Linmas, tim Damkar UPT Barat berhasil membuka gerbang dan pintu dengan waktu yang terbilang cukup singkat. Rasa lega pun dirasakan oleh Arie saat membuka pintu dan mengetahui korban masih mengeluarkan suara sahutan dari dalam kamar.

"Setelah ditemukan itu korban dengan suara lemah gitu bilang terima kasih, itu kami temukan sudah tergeletak di lantai kamar. Beliau tanya, 'mau di bawa kemana?' Kami jelaskan kalau kami akan bawa ke Rumah Sakit dan beliau menyetujui," kata Arie.

"Saya melihat di kamar tersebut ada dua tabung oksigen, diketahui memang ada riwayat sakit asma, keterangan dari tetangga. Sementara keluarga ada anaknya yang sedang di luar kota. Langsung saat itu bersama relawan medis membantu, disampaikan ternyata kondisi memang sudah lemah. Jadi langsung dikasih oksigen dan diangkat dengan ambulance ke RS Bandung Kiwari," lanjutnya.

Ia pun sempat tersambung dengan anak dari warga yang terjebak itu, melalui telepon genggam salah seorang tetangga. Arie menyampaikan bahwa anak tersebut kemudian mengarahkan timnya mengenai keperluan seperti dompet dan identitas diri untuk keperluan ke rumah sakit.

Perasaan Arie hari itu dibuat campur aduk. Sebagai seorang petugas, ia merasa khawatir kondisi warga yang ditanganinya dalam bahaya. Di tambah dengan penanganan yang tak mudah, membuatnya berpacu dengan waktu.

Namun setelah 50 menit penyelamatan yang dramatis, kondisi warga itu ditemukan masih terselamatkan. Ia bersyukur, dirinya berhasil menyelamatkan nyawa seorang warga yang terjebak di rumahnya sendiri itu.

"Di sisi lain saya sendiri bersyukur dan bangga lah, warga terselamatkan dan nggak kenapa-kenapa. Kami sudah was-was khawatir kondisinya meninggal atau gimana. Saat itu mungkin warga berkerumun juga saya sempat teriak ke warga 'tolong mundur-mundur!' Karena takutnya ada apa-apa, ternyata ada sahutan dari korbannya," ucapnya.

Terlebih, ini merupakan pengalaman Arie selama lima tahun bekerja sebagai petugas Damkar. Sebelumnya pun ia mendapat dua kali kasus penyelamatan seperti kucing yang masuk selokan, cincin yang sulit dilepas, hingga laporan adanya sarang tawon.

"Ya memang tugas kami ya, setiap hari pun ada saja kesibukan. Seperti kemarin habis kebakaran Pasar Baru, ada laporan penanganan sarang tawon, kunci masuk selokan, ada ular, banyak macem lah. Tapi kalau penanganan orang sakit terjebak ini baru pertama kali," ujar dia.

"Jadi himbauan juga, sebaiknya kalau ada keluarga yang sakit atau riwayat sakit, itu dititipkan ke keluarga yang sehat atau tetangga. Pastikan juga rumah jangan terlalu safety sampai banyak rantai, karena (dalam kasus ini) memang awalnya sehat, tapi takutnya ada apa-apa jadi bisa cepat terselamatkan," pesan Arie.

(aau/mso)


Hide Ads