Cuan Manis Nanang si Penjual Es Tebu yang Sehari Dapat Ratusan Ribu

Serba-serbi Warga

Cuan Manis Nanang si Penjual Es Tebu yang Sehari Dapat Ratusan Ribu

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 22 Jan 2024 07:30 WIB
Penjual es tebu di Cileunyi, Bandung
Penjual es tebu di Cileunyi, Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Cuaca di Jalan Raya Cibiru-Cileunyi sudah cukup mendung pada, Sabtu (20/1/2024) siang. Tepat di bahu jalan tampak terlihat dua orang penjual es tebu, satu menggunakan gerobak dorong dan satu lainnya menggunakan sepeda motor.

Mereka bukan sedang mangkal, keduanya sedang beristirahat sejenak di bahu jalan itu setelah berjualan di pasar telah yang ada di kawasan Cimekar dan Puskopad Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Kedua pedagang itu bernama Nanang (51) dan Asep (35), mereka beristirahat karena perjalanan pulang masih jauh yakni ke Tanjungsari Sumedang. Meski tak mangkal, jika ada pembeli yang ingin mencicipi es sari tebu yang dijual dilayani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar juga berkekuatan mencicipi es tebu itu, dan dilayani oleh Asep. Pertama-tama pria asal Garut itu membawa sebatang tebu dengan ukuran yang sudah ditentukan untuk satu cup gelas plastik.

Setelah itu, Asep menyalakan mesin penggiling lalu sebatang tebu berwarna hijau itu langsung dimasukkan ke dalam mesin giling dan air dari tebu itu akan terpisah ke dalam sebuah tempat penampungan air tebu.

ADVERTISEMENT

Jika proses penggilingan selesai, Asep pun membawa satu buah cup dan diisi es batu. Air tebu pun dialirkan menggunakan kran yang ada di mesin penggiling itu.

Es sari tebu ini berwarna hijau, saat dicicipi rasanya manis dan segar. Apalagi dinikmati dengan dicampur es batu.

"Tebunya ini dari Kediri, Jawa Tengah," kata Asep membuk perbincangan bersama detikJabar.

Asep mengaku, dia beristirahat sejenak di jalan itu karena perjalanan menuju rumah cukup jauh. Apalagi gerobak es sari tebu yang dibawa Asep harus ditarik menggunkan sepeda motor milik Nanang. Saat menarik gerobak tebunya, Asep duduk dengan berbalik ke belakang dan tangannya memegang gerobaknya.

"Kalau biasa jualan di Tanjungsari, tapi tiap Sabtu jualan di Pasar Sabtu di Cimekar," ujar Asep.

Penjual es tebu di Cileunyi, BandungPenjual es tebu di Cileunyi, Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menurut Asep, tebu sendiri banyak khasiatnnya dan disukai banyak orang. "Untuk penyakit gula, diabetes bisa, ini manisnya murni. Warna hijaunya asli dari kulitnya," ujar Asep.

detikJabar juga berkesempatan berbincang dengan Nanang, dia mengaku sudah berjualan es sari tebu sejak lima tahun yang lalu. Nanang menyebut, mengapa tebu yang digunakannya harus didatangkan dari Kediri karena jika menggunakan tebu dari Bandung atau Sumedang jenisnya berbeda.

"Kalau tebu kita warnanya keruh, seperti air lahang. Kalau tebu dari Kediri warnanya hijau. Segar banget, alami ini mah, gula asli, dari sananya seperti itu, karena kulitnya memiliki khasiat," ungkap Nanang.

Bisa Nafkahi Keluarga

Nanang mengaku, dia bertahan berjualan es sari tebu karena keuntungannya cukup menjanjikan. Lima tahun berjualan, dia mengaku miliki empat mesin dan dua pegawai.

"Saya punya mesin 4, bentuk motor satu dan roda 3, tapi yang beroperasi 3, termasuk saya sendiri jualan," ujarnya.

Penjual es tebu di Cileunyi, BandungPenjual es tebu di Cileunyi, Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Nanang menyebut, jika laris dirinya bisa mendapatkan Rp 400 ribu sekali jualan dalam rentang waktu sekitar 6-7 jam atau berangkat pagi pulang siang.

"Alhamdulillah ada buat nafkah keluarga dan nabung. Kalau lagi bagus, bisa Rp 400 ribu dapat," tuturnya.

Selain itu, keuntungan bagi pegawainnya, Nanang menyebut setiap pegawai dapat keuntungan Rp 1.500 dari setiap cup es tebu.

Dalam satu bulan, Nanang dapat menghabiskan sekitar satu ton tebu dan didatangkan langsung dari Kediri.

"Perminggu 10 ikat, satu ikat 25 kilogram. Tebunya, ukurannya standar, tidak sebesar tebu di kita," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads