Emak Odah Bertahan di Rumah Meski Terendam Banjir 18 Jam

Kabupaten Sukabumi

Emak Odah Bertahan di Rumah Meski Terendam Banjir 18 Jam

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 19 Jan 2024 21:52 WIB
Banjir di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/1/2024).
Banjir di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/1/2024). (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi mengakibatkan banjir. Beberapa warga memilih tetap di rumahnya meski dalam kondisi masih terendam air banjir.

Pantauan detikJabar di lokasi, pukul 21.07 WIB, rumah warga yang terendam banjir tepatnya di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh. Ketinggian air kira-kira satu meter.

Odah Jubaedah (70) mengatakan, banjir itu sudah sering terjadi. Mulanya, ia sadar ada banjir saat terbangun pada pukul 03.00 WIB, Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari jam 3 (pagi) lagi mau sembahyang. Itu ada air dari dapur, sampai sekarang masih segini (sebetis) nggak ada perubahan. Kalau hujannya dari kemarin sore, habis pengajian," kata Odah kepada detikJabar.

Dia mengatakan, banjir itu disebabkan oleh saluran Sungai Cibodas yang meluap. Ditambah saluran irigasi yang ada di sekitar pemukiman itu pun kecil sehingga tak dapat menampung debit air yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Airnya dari saluran sungai Cisuda. Nggak ngungsi da sudah biasa, kalau misalnya sudah nggak bisa tidur baru pindah. Sekarang mah masih bisa, di sini tiga orang sama cucu, adik," ujarnya.

Menurutnya banjir kali ini merupakan yang terparah lantaran tak kunjung surut. Meski tetap bertahan di rumah, Odah tetap merasa khawatir ada banjir susulan.

"Biasanya banjir jam 12 sudah surut, sekarang mah nggak. Ini paling lama, parah. Nggak tenang ada sih, warga suka pada ngajak di sana, kan punya adik. Ada adik kasian," katanya.

Warga lain, Sugih (54) menambahkan, setidaknya ada 14 rumah yang terdampak banjir. Rata-rata warga hanya mengungsi sementara dan ketika sudah surut, mereka kembali ke rumahnya masing-masing.

"14 rumah yang terdampak. Mengungsi ya kalau sudah surut pulang, seperti saya sudah pulang. Tadi mengungsi, sekarang kan sudah surut baru pulang ke rumah. Ketinggian air satu meter, masuk ada yang kerendam," kata Sugih.

Sementara itu, Mita Sasmita (60) mengatakan, saat kejadian tersebut ia langsung melihat kandang ternak yang juga terendam banjir.

"Lagi di kandang, lagi meriksa, mesin juga kerendam. Kerugian banyak, cuma mau dibetulin saja. Peralatan dapur dan rumah seperti kasur dan ranjang," kata Mita.

Menurutnya, tahun ini sudah lima kali kejadian banjir di kampungnya. Bahkan, dulu ketinggian banjir melebihi satu meter. Warga pun sudah mengadukan hal tersebut ke pemerintah setempat.

"Ini kan selokan asalnya besar jadi makin kecil. Jadi buangannya meluap ke sini. Ya mudah-mudahan segera ada solusi," tutupnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads