Warga di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan waswas, mereka mendengar rencana kepulangan Suherlan alias Samson ke kampung mereka. Kegerahan warga itu kemudian disampaikan ke Kades Cidadap, Deden Anta Nurman.
Diketahui, sejak perbuatan onarnya yang terakhir, preman kampung itu mendapat penanganan medis di RS Jiwa Marzoeki Mahdi, Bogor. Warga dengan tegas menolak kepulangan Samson ke kampung halamannya.
"Masyarakat sudah siap samurai, bedog (golok), sudah siap, bahkan mau dijemput di (Jembatan) Bagbagan dijemputnya pagar betis sudah siap," kata Deden saat dihubungi detikJabar, Jumat (19/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada solusi, kita belum menghadap ke Pak Wakapolres atau Pak Kapolres itu saja, warga masyarakat menagih janji karena pernyataan Pak Wakapolres kemarin, janjinya Samson tidak di sini lagi. Mencari tindak lanjutnya warga itu," ujarnya menambahkan.
Terkait status gangguan jiwa yang diidap Samson, Deden mengatakan, hal itu juga harus dijelaskan dan dibuktikan penyebabnya. Karena Deden tahu benar bahwa kondisi Samson dahulunya sehat seperti biasa.
"Gangguan jiwa seperti apa itu pertanyaan masyarakat apakah ODGJ sejak lahir, kan nggak dulunya dia sehat. Apakah akibat narkoba, apakah ODGJ buat-buatan saja, kan ini paranoid hanya berupa bisikan saja atau ODGJ, ilmu hitam atau apa, bisa jadi hanya dibuat-buat," ujar Deden.
Kabar kepulangan Samson diterima dari Irgi, pekerja sosial di Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih yang memang sudah beberapakali melakukan penanganan terhadap Samson.
"Sampai saat ini (Samson) masih dirawat antara tanggal 25 atau 26 nanti pulangnya. Sampai saat ini belum ada kepastian pulangnya ke mana," tutur Irgi.
Irgi mengaku, sudah mendapat permintaan untuk melakukan rehabilitasi terhadap Samson pasca kepulangannya dari rumah sakit jiwa.
"Kemarin saya ngobrol dengan pihak desa dengan polsek mereka bertanya tempat yang paling aman dimana untuk rehabilitasi, saya tawarin di Sindangbarang, Cianjur hanya enggak sanggup karena seharinya Rp 130 ribu. Enggak ada yang sanggup bayar itu sudah plus obat, makan dan perawatannya," beber Irgi.
Baca juga: Samson yang Terus Berulah, Warga pun Gerah |
Untuk di Aura Welas Asih juga, Irgi menjelaskan, tarif perbulan dengan kasus Samson mematok Rp 2 Juta per bulan. Namun ternyata tetap tidak ada yang sanggup.
"Samson pasti pulang, karena nggak bisa ditahan atau dipidanakan, karena kan pasca rawat. Bisa home care pengobatan di rumah," pungkasnya.
Diketahui, Samson membuat ulah beberapa waktu lalu, dia mengancam ustaz, melukai tukang ojek dan memalak tukang es. Warga yang marah kemudian berusaha menghakimi pria tersebut namun berhasil dicegah pihak kepolisian.
(sya/sud)