Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kini mulai digunakan sejumlah perusahaan industri. Penggunaan PLTS ini jadi salah satu opsi untuk ramah lingkungan dan penghematan energi.
Salah satu yang menggunakan PLTS ini ialah PT Garudafood yang berada di Jalan Raya Rancakekek-Garut. PLTS dipasang di seluruh atap pabrik tersebut.
Presiden Direktur Garudafood Hardianto Atmadja menginginkan ke depannya perusahaannya bisa menghemat energi. Penggunaan PLTS ini juga untuk mencegah terjadinya polusi udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan menuju zero energy, zero waste, dan zero polution. Kita mulai dengan langkah pertama ini," ujar Hardianto kepada awak media, Kamis (18/1/2024).
Pencanangan penggunaan PLTS ini sudah muncul dalam bahasan sebelum tahun 2019. Namun, ada beberapa faktor yang membuat pencanangan itu mundur.
"Namun inisiatif ini kemudian dirasakan perlu dipercepat, diberikan efort lebih. Salah satunya adalah PLTS. Memang PLTS ini sudah kita canangkan cukup lama. Mungkin sebelum pandemi kita sudah bahas. Namun karena lingkungan, peraturannya ada sedikit perubahan, jadi kita harus menyesuaikan," katanya.
Dia mengungkapkan PLTS atap di industri tersebut berkapasitas 810-kilowatt peak (kWp). Kemudian Garudafood telah melakukan upaya dekarbonisasi emisi hingga 1000-ton karbondioksida (CO2) setiap tahunnya atau setara dengan penanaman 114.000 pohon dalam satu tahun.
"Langkah tersebut dilakukan juga dalam rangka mendukung upaya Pemerintah dalam mempercepat target transisi dan baruan energi dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta sebagai salah satu solusi untuk mengurangi masalah perubahan iklim dan pemanasan global," jelasnya.
Selain itu, dia juga menyebut telah menggunakan EBT untuk kendaraan operasionalnya. Salah satunya kendaraan forklift yang kini tak menggunakan solar.
"Kita pakai elektrik, kemudian mobil operasional sejak 2 setengah tahun lalu kita sudah komit semua mobil operasional diganti ke elektrik. Kemudian motor juga sudah menuju motor listrik, otomatis ini inisiatid yang kita lakukan," bebernya.
Dia mengklaim apa yang dilakukannya saat ini bisa menghemat 10 persen energi.
"Kalau dari total presentasi itu berkisar 10 persen. Kenapa kita gak bisa lebih besar, karena regulasi juga. Kalau regulasinya diperbolehkan lebih besar, dan otomatis kita juga bisa lakukan dengan lebih besar. Sebetulnya kita planingnya lebih besar, tapi kita harus bertahap juga," pungkasnya.
(dir/dir)