Kagetnya Pelajar Cimahi Didatangi Polisi gegara Knalpot Brong

Kagetnya Pelajar Cimahi Didatangi Polisi gegara Knalpot Brong

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 16 Jan 2024 19:44 WIB
Polisi saat mendatangi sekolahan di Cimahi untuk mengecek motor knalpot brong
Polisi saat mendatangi sekolahan di Cimahi untuk mengecek motor knalpot brong. (Foto: Istimewa)
Cimahi -

Sejumlah pelajar SMA di Kota Cimahi kaget bukan kepalang kala mereka didatangi polisi. Mereka kemudian mendatangi tempat motor mereka terparkir, Selasa (16/1/2024).

Ternyata para pelajar itu membawa sepeda motor berknalpot bising alias brong. Padahal pihak kepolisian sedang memerangi penggunaan knalpot brong di jalan raya.

Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Sudirianto mengatakan mereka sengaja menyasar sekolah lantaran banyak siswa yang memang menggunakan knalpot brong di sepeda motornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelajar memang jadi salah satu sasaran operasi kita, karena banyak yang menggunakan knalpot brong. Hari ini di SMAN 4 Kota Cimahi, kita laksanakan penertiban dan imbauan ini," kata Sudirianto saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (16/1/2024).

Para pelajar yang menggunakan knalpot brong itu kemudian diedukasi soal risiko dan bahaya penggunaan knalpot bersuara nyaring memekakkan telinga itu. Kemudian mereka diminta mencopot knalpot tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita sampaikan ke mereka jangan lagi menggunakan knalpot brong. Jadi mereka diminta mencopot knalpot itu dan diganti dengan knalpot bawaan pabrik," tutur Sudirianto.

Sebelumnya, Polisi menyisir langsung ke sejumlah penjual knalpot brong di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat. Mereka diimbau tidak menjual knalpot brong terutama pada pelajar.

"Kami tidak hanya melakukan penindakan di jalan, tapi juga langsung ke para penjualnya karena yang menjadi sumber peredaran knalpot," kata Sudirianto.

Sudirianto mengatakan para penjual itu mendapatkan barang tersebut dari luar kota terutama wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harga jualnya pun jauh dari harga knalpot yang ada di toko resmi.

"Mereka bilang dapat dari Jateng dan Jatim, harganya paling murah itu Rp100 ribu sampai Rp200 ribu. Memang murah jadi banyak pembelinya," kata Sudirianto.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads