Toserba di Sukabumi soal Hoaks Diskon-Isu Tutup Permanen

Toserba di Sukabumi soal Hoaks Diskon-Isu Tutup Permanen

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 15 Jan 2024 20:15 WIB
Human Resource Development Toserba Tiara Sukabumi, Rini Herniati.
Human Resource Development Toserba Tiara Sukabumi, Rini Herniati. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi - Pihak manajemen Toserba Tiara di Kota Sukabumi akhirnya buka suara terkait isu diskon besar-besaran sebelum operasional ditutup permanen. Sebelumnya, isu tersebut membuat warga Sukabumi heboh hingga kecewa lantaran diskon yang diberikan tak sesuai dengan informasi yang tersebar luas.

Human Resource Development Toserba Tiara, Rini Herniati mengatakan, informasi mengenai diskon dan penutupan permanen itu berawal dari media sosial. Kabar tersebut, kata dia, bukan bersumber dari manajemen dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mulanya, pihak manajemen tak menduga jika masyarakat akan berbondong-bondong ke toserba. Bahkan, kata dia, ada yang datang sejak subuh dan menunggu hingga toserba itu buka.

"Itu memang sudah kita rencanakan tapi sebetulnya pihak manajemen belum memberikan statement apapun terkait pelaksanaan diskon tersebut. Cuma terjadi pemberitaan di luar kendali kita," kata Rini kepada detikJabar, Senin (15/1/2023).

"Sebenarnya ya namanya berita itu satu jengkal jadi satu meter. Ya itulah resiko kita, mau tidak mau harus sanggup masalah seperti itu. Akhirnya kita kasih penjelasan, informasi yang bisa diterima sama mereka walaupun mereka dongkol, ada uang jauh, ada yang bela-belain dari subuh ke sini. Kita kasih penjelasan mudah-mudahan mereka bisa terima," sambungnya.

Ratusan warga yang mayoritas kalangan ibu-ibu menyerbu Toserba Tiara yang berlokasi di Kalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Senin (15/1/2024).Ratusan warga yang mayoritas kalangan ibu-ibu menyerbu Toserba Tiara yang berlokasi di Kalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Senin (15/1/2024). (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)

Soal diskon besar-besaran, Rini mengatakan, diskon itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Per hari ini, kata dia, diskon hanya berlaku untuk member dan di bagian fesyen saja.

"Kalau semuanya nanti akan kita rilis, kapan dan semua produk akan kita informasikan. Diskon nanti supermarket 20-30 persen, 50 persen warehouse atau perlengkapan rumah tangga. Kalau sekarang diskon hanya untuk member," katanya.

Ditanya soal penutupan operasional toserba secara permanen, Rini menjelaskan, rencana tersebut memang ada. Namun, dia belum memastikan kapan waktu penutupan toserba itu.

"Iya sebetulnya kita akan melaksanakan closing operational. Barang-barang yang kita punya otomatis harus kita habiskan daripada nanti mubadzir. Jadi pertama kita akan diskon item produk kita, kedua bentuk kepedulian yang punya toko toserba Tiara, jadi kita berikan apresiasi kepada warga yang datang ke Tiara dengan memberikan harga yang terjangkau," ujarnya.

Kondisi membludaknya kunjungan pun membuat pegawai kewalahan. Dia menyebut, para pegawai agak terkejut dengan situasi pengunjung yang mendadak menyerbu toserba.

Efek Pandemi COVID-19

Rini menjelaskan, faktor penyebab penutupan toserba Tiara tak jauh akibat pandemi COVID-19. Kondisi omzet menurun drastis hingga pegawai berguguran mengundurkan diri.

"Dari semenjak covid melanda, perekonomian mengalami kemunduran atau sangat terdampak tiga tahun terakhir. Sampai omzet terus-terusan mengalami penurunan tidak seperti semula, akhirnya pihak manajemen memutuskan untuk close operational," katanya.

Dia menyebut, tak ada karyawan yang di-PHK atau dirumahkan. Akan tetapi para karyawan tersebut tereliminasi dengan sendirinya.

"Karena mungkin sepi. Mereka mungkin ingin penghasilan lebih dari sini, jadi sedikit demi sedikit mereka loncat meninggalkan Tiara Toserba," sambungnya.

Toserba Tiara ini telah berdiri sejak 2007. Pusat perbelanjaan tiga lantai ini memiliki masa kejayaan dari tahun 2010-2015. Pihak manajemen pun menjawab terkait isu toserba itu akan dijual.

"Mudah-mudahan semoga aja (dijual). Kita kan pelaksana kalaupun isunya kaya gitu kita nggak bisa menanggapi karena kita tidak tahu menahu hal tersebut. Tahunya kita mau ada close operational karena kondisi perusahaan merosot terus semenjak corona ya kita mengikuti aja apa keinginan pimpinan," ungkapnya. (orb/orb)



Hide Ads