Proses sortir dan lipat (sorlip) surat suara Pemilu 2024 menjadi mata pencaharian sementara bagi warga Kabupaten Bandung. Para warga yang menjadi petugas pelipatan nampak semangat melakukan tugas tersebut.
Pantauan detikJabar, para warga melakukan pelipatan dengan cepat. Dalam pelipatan tersebut petugas menggunakan pipa supaya kertas terlipat dengan rapih. Para warga melipat kertas surat suara tersebut dengan berjejer memanjang. Mereka bahu membahu bekerjasama demi surat suara terlipat dengan baik.
Terlihat warga mengerjakan sambil berbincang dengan warga lainnya. Terkadang terdengar gemuruh semangat dari para warga saat mengerjakan proses pelipatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Desa Bojongmalaka, Rosita (40) mengatakan, awal mengikuti tugas tersebut ditawari oleh petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa. Setelah itu dirinya langsung berminat mengikuti tugas tersebut.
"Saya pekerjaan ibu rumah tangga. Pertama kali ikut kaya gini. Lumayan lah pengalaman baru," ujar Rosita, saat ditemui detikJabar di Gudang KPU, Kecamatan Katapang, Kamis (11/1/2024).
Pihaknya mengungkapkan, setiap hari ia datang ke gudang tersebut secara bersama-sama dengan petugas lainnya yang berasal dari satu desa. Dirinya datang ke lokasi tersebut kerap menggunakan angkutan umum.
"Dari Senin saya di sini. Ya sehari-hari mah dateng pakai angkot. Bareng aja sama temen-temen satu desa ada lah 5 orang," katanya.
![]() |
Rosita mengaku dalam kesempatan tersebut menerima gaji sebesar Rp 300 per kertas surat suara. Namun kata dia, upah tersebut dikolektifkan di akhir penugasan.
"Ini borongan Rp 300 perak per kertas. Lumayan aja sambil mengisi waktu luang," jelasnya.
Sementara itu, Salah satu mahasiswa Universitas Halim Sanusi, Ade mukti (20) menyebutkan mengikuti tugas tersebut sambil mengisi waktu libur ujian tengah semester (UTS). Menurutnya hal tersebut membuat waktunya digunakan untuk hal bermanfaat.
"Iya saya kuliah di Halim Sanusi. Kebeneran baru beres UTS, ada waktu libur. Lumayan lah jadi ada kegiatan tambahan," ucap Ade.
Ade aktif di Karang Taruna Kelurahan Baleendah. Oleh karena itu, ia langsung mendapatkan informasi mengenai tugas pelipatan surat suara.
"Saya mah ikut aja temen-temen dari karang taruna. Kebetulan saya juga aktif di sana," bebernya.
Dia menambahkan sempat mengalami kesulitan dalam pelipatan tersebut. Namun saat ini ia mulai terbiasa melakukan hal tersebut.
"Awal-awal mah sulit. Sekarang alhamdulillah lah udah biasa. Soalnya dalam sehari saya bisa melipat sekitar 1000 lembar," ungkapnya.
Menurutnya dengan adanya pekerjaan tersebut bisa membantu perekonomiannya. Apalagi bisa menambah untuk perkuliahan.
"Alhamdulillah lah ada penghasilan. Lumayan lah bisa ngebantu dikit-dikit buat kuliah," bebernya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Syam Zamiat mengatakan saat ini telah melibatkan beberapa elemen sebanyak 1.249 orang yang bertugas melakukan pelipatan surat suara. Dengan fokusnya adalah warga yang di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung.
"Kami ingin 10 hari beres, jadi makin banyak orang yang melipat, ini hasilnya juga kuantitasnya lebih banyak kan. Tapi tidak melupakan juga kualitas. Jadi mereka teman-teman melipat dengan betul-betul teliti, disortir, dan nanti dicek hasilnya," kata Syam, di Gudang KPU, Kecamatan Katapang.
Syam mengungkapkan saat ini telah terdapat ribuan surat suara yang mengalami kerusakan. Terutama surat suara untuk pemilihan DPR RI.
"Kalau tiga hari sebelumnya kami sudah ada data, 2.832. Itu surat suara DPR RI. Karena hari kesatu, kedua, ketiga itu kami fokus pelipatan surat suara DPR RI," ucap Syam.
![]() |
Menurutnya kerusakan tersebut ada yang mengalami robek atau cacat. Sehingga KPU langsung mengkategorikan surat suara tersebut rusak.
"Yang gambar cetakannya enggak kelihatan, karena kategori rusak itu kan yang sobek, jelas, yang hurufnya enggak kelihatan, yang warnanya buram enggak kelihatan sama sekali. Tapi kalau warna di belakang, huruf masih jelas, itu masih aman. Ada beberapa kategori yang dikategorikan rusak dan bisa dipakai, maksudnya bisa dilipat," bebernya.
"Yang rusak kami rekap. Kami report ke KPU, nanti ada penggantian yang rusak dari KPU. Kami ingin cepat merekap, supaya cepat diganti," tambahnya.
Syam menegaskan saat ini mentargetkan satu orang bisa melipat dua dus. Dalam satu baris pelipatan tersebut terdapat 40 orang petugas.
"Jadi kalau 2 dus itu (berarti total) 80 dus (kertas suara yang terlipat). Nah, kalau target itu tercapai, satu orang itu 2 dus berarti 40 orang itu 80 dus, insyaallah target kami tercapai sebanyak 1000 per orang dalam setiap harinya," tuturnya.
TNI-Polri Pastikan Keamanan Proses Sortir Lipat
Sementara itu, TNI dan Polri terus memastikan surat suara tersebut dalam keadaan aman selama proses pelipatan tersebut. Makanya sejumlah personel diturunkan untuk memastikan keamanan tersebut.
"TNI Polri dalam pelaksanaannya kami menempatkan 90 personel untuk melaksanakan pengamanan pelipatan surat suara. Pelipatan surat suara dimulai tanggal 8 sampai 18 Januari 2024," ucap Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, di Gudang KPU Katapang.
Menurutnya adanya petugas keamanan guna memastikan surat suara tidak mengalami ancaman atau gangguan. Sehingga gudang tersebut dijaga dengan ketat.
"Kami juga menempatkan personel yang melakukan pengecekan body checking bagi petugas yang melipat surat suara. Begitu datang, kami lakukan body checking jangan sampai membawa benda-benda yang sampai bisa merusak surat suara," kata Kusworo.
"Kemudian pada saat break juga demikian, masuk kembali juga kami lakukan pemeriksaan kembali, pada saat pulang kami juga lakukan pemeriksaan," pungkasnya.
(yum/yum)