Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (11/1/2024). Mulai dari gugurnya gugatan Panji Gumilang ke Ridwan Kamil hingga seorang suami tega membacok istrinya sendiri.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Gugatan Rp9 T Panji Gumilang ke Ridwan Kamil Gugur di Pengadilan
PN Bandung memutus perkara gugatan yang dilayangkan Panji Gumilang ke mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hasilnya, gugatan senilai Rp 9 triliun dari Pimpinan Ponpes Al-Zaytun tersebut gugur di pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, putusan sela gugatan itu sudah dijatuhkan Hakim Tunggal PN Bandung pada Kamis (11/1/2024). Dalam persidangan, kedua belah pihak diwakili oleh kuasa hukumnya masing-masing.
Pengacara Ridwan Kamil, Bintang Leo Naibaho mengatakan bahwa hakim telah mengabulkan eksepsinya. Sementara, gugatan yang dilayangkan Panji Gumilang ditolak karena beberapa pertimbangan.
"Majelis telah mengabulkan eksepsi dari kita dan menyatakan perkara gugatan ini sudah selesai," katanya kepada wartawan usai persidangan di PN Bandung, Jl LLRE Martadinata, Kota Bandung.
Bintang menyebut bahwa gugatan yang dilayangkan Panji Gumilang telah salah alamat. Sebab menurutnya, berdasarkan putusan sela, gugatan Panji Gumilang seharusnya ditangani oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Kita sangat puas, karena dari awal kita beranggapan bahwa gugatan Panji Gumilang itu salah alamat. Karena kalau tindakan pemerintahan yang melanggar hukum itu Pengadilan Tata Usaha Negara yang menangani, bukan PN," ucapnya.
"Sehingga, tadi berdasarkan putusan, hakim PN Bandung tidak berwenang menangani perkara ini. Hakim pun menyatakan bahwa perkara ini sudah selesai," tuturnya menambahkan.
Kuasa Hukum Gubernur Jawa Barat dari Biro Hukum Setda Jabar Arief Nadjemudin mengaku puas dengan putusan PN Bandung. Sebab berdasarkan bukti-bukti yang telah disampaikan di pengadilan, pihaknya sudah meyakini bakal menang gugatan tersebut.
"Kami puas dengan putusan ini, karena pertimbangan dan bukti-bukti awal yang telah kami sampaikan di pengadilan. Setelah ini, perkaranya dinyatakan telah selesai," pungkasnya.
Pelajar SMP Bos Geng Motor di Cianjur Ditangkap Usai Bacok Pemotor
Dua pelajar SMP harus berurusan dengan polisi. Keduanya yang merupakan anggota geng motor itu membacok pengendara hingga korban mengalami luka serius.
Insiden berdarah itu terjadi di kawasan Cilaku, Kabupaten Cianjur pada Sabtu (6/1) lalu. Awalnya, korban tengah mengendarai sepeda motor melaju dari arah Cilaku menuju Cianjur kota bersama beberapa temannya.
Namun tiba-tiba dari arah belakang pelaku yang berboncengan meneriaki korban sambil membacokan celurit ke punggung korban.
"Kejadiannya Sabtu (6/1) malam di Bundaran Jebrod Kecamatan Cilaku. Setelah pelaku membacok korban, mereka langsung kabur," ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Kamis (11/1/2024).
Menurutnya korban yang mengalami luka bacok langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dan harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit.
"Lukanya cukup parah, hingga harus mendapatkan 8 jahitan," kata dia.
Tono menyebut usai korban melapor, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Kedua pelaku yang berinisial AH (15) dan MH (15) dan diketahui merupakan pelajar SMP itu pun berhasil ditangkap di rumahnya masing-masing.
"Tadi malam kita berhasil tangkap kedua pelaku. Mereka masih berstatus pelajar SMP," ucap dia.
Dia menuturkan dari hasil pemeriksaan terungkap jika kedua pelaku merupakan anggota geng motor. "Iya mereka ini bukan sekedar anggota tetapi Ketua dan Wakil Ketua dari geng motor Slaughter," tuturnya.
Tono mengungkapkan target atau saran pelaku merupakan target acak, bahkan korban dan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya.
"Targetnya acak. Bukan karena ada masalah sebelumnya," ucap dia.
Wanita di Sumedang Luka Parah Usai Dibacok Suami
Seorang istri di Kabupaten Sumedang mengalami luka parah usai dibacok oleh suaminya sendiri. Sang suami kemudian diduga hendak bunuh diri, namun masih dapat tertolong usai melakukan aksinya.
Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Gunung Cina, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kamis (11/1/2024).
Sang istri diketahui berinisial RR. Sementara sang suami berinisial IH. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Sumedang usai peristiwa itu diketahui warga yang langsung melapor kepada polisi.
Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Maulana Yusuf Bakhtiar memaparkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat itu, sambung Maulana, diduga telah terjadi tindak pidana berupa aksi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh IH kepada istrinya RR. Bahkan dalam aksinya IH sampai tega melayangkan sebilah golok kepada istrinya tersebut.
"Pelaku membacok korban dengan menggunakan sebilah golok sebanyak beberapa kali," ungkap Maulana saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (11/1/2024).
Akibat aksi sadis yang dilakukan IH, membuat RR mengalami luka parah di bagian kepala, muka, punggung dan dada.
Setelah melakukan aksinya, IH kemudian diduga berupaya melakukan aksi bunuh diri dengan cara melukai tangannya di bagian urat nadi serta lehernya.
"Pelaku saat itu berupaya melakukan aksi bunuh diri dengan cara melukai tangannya di bagian urat nadi dan melukai bagian lehernya akan tetapi pelaku masih bisa tertolong ( kondisinya masih hidup)," papar Maulana.
Keduanya kini masih dalam penanganan intensif di RSUD Sumedang lantaran luka yang dialaminya.
"Keduanya sekarang masih ditangani secara serius oleh pihak rumah sakit karena lukanya cukup parah," terang Maulana.
Polisi sendiri masih akan mendalami motif atau penyebab dari terjadinya kasus tersebut. Pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan barang bukti.
"Satu bilah golok beserta sarungnya berhasil kami amankan sebagai barang bukti,"ucapnya.
Sopir Angkutan Umum Tewas Usai Dipikul Preman di Tasik
Seorang sopir angkutan umum dihajar dua orang preman di sekitar pasar Pancasila Kota Tasikmalaya. Akibat penganiayaan itu, sopir bernama Yaya Sutardi (48) warga Kota Banjar meninggal dunia.
Sementara kedua pelaku, Dian Tato alias Imam (34) dan Yanto (29) warga Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sudah berhasil ditangkap polisi. Kedua pria itu sudah diberi hadiah timah panas di betisnya dan kini sedang menjalani pemeriksaan di Polres Tasikmalaya Kota.
Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan kematian itu terjadi pada Selasa (9/1/2024) petang. Saat itu Yaya sedang makan bubur di sebuah kedai di sekitar terminal Pancasila Kota Tasikmalaya. Dia lalu didatangi oleh Dian Tato dan Yanto. Setelah berbincang, Dian kemudian membawa Yaya ke toilet kedai. Di tempat itu, sopir angkutan Banjar-Tasik itu dipukuli.
Seolah belum puas memukuli Yaya, kedua pelaku lalu membawa Yaya ke daerah Leuwianyar. Di dekat pejagalan, Yaya kembali dipukuli hingga mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.
Yaya yang dalam keadaan luka, sempat dibawa ke Puskesmas hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Banjar. Keesokan harinya Yaya meninggal dunia, diduga kematiannya akibat luka serius akibat dianiaya kedua pelaku.
Keluarga korban lalu mengadu ke Polsek Tawang dan langsung direspons oleh unit Reskrim Polsek dan Resmob Polres Tasikmalaya Kota dengan melakukan perburuan terhadap kedua pelaku. Pada Kamis (11/1/2024) dini hari, Dian Tato dan Yanto berhasil dicokok. Keduanya diberi tindakan tegas terukur dengan ditembak bagian kakinya.
Ditemui di ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Dian Tato mengakui telah memukuli korban. Dia mengaku sudah mengenal korban sebelumnya. "Awalnya dia mengumbar omongan menantang-nantang bapak saya, tapi dia terus mengelak," kata Dian.
Dia mengaku sempat membawa Yaya ke toilet dan memukulinya. Ikhwal korban dibawa ke pejagalan dan dipukuli lagi, Dian mengaku sedianya dia hendak mempertemukan dengan orang yang mendengar omongan korban. "Iya dibawa ke pejagalan untuk dikonfrontir," kata Dian. Saat ditanya apakah dirinya seorang preman, Dian membantah. Dia mengaku selama ini mengurus parkir di kawasan pasar dan terminal Pancasila. "Bukan (preman), saya ngurus parkir," kata Dian.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono membenarkan pihaknya telah mengamankan dua orang pelaku penganiayaan yang menyebabkan kematian. "Ya sudah kami amankan, sedang diperiksa," kata Joko. Untuk detail perkara atau motif pelaku, Joko mengatakan pihaknya akan merilis perkara ini setelah rampung pemeriksaan. "Besok kita rilis ya," kata Joko.
Viral Pemotor Tabrak Kuda di Sumedang
Viral video seekor kuda terlepas dari kendali pemiliknya dan berlarian di jalan raya. Kuda tersebut kemudian bertabrakan dengan salah seorang pemotor.
Video tersebut sebagaimana yang dibagikan akun X milik @txtdaribandung. Video itu telah ditonton 150 ribu kali dan diunggah ulang oleh 286 pengguna. Dalam keterangannya tertulis "Pemotor adu banteng dengan seekor kuda yang lepas".
Insiden itu diketahui terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di dekat pertigaan menuju akses masuk Gerbang Pamulihan Tol Cisundawu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang pada Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Salah seorang warga yang menyaksikan insiden tersebut, Gilang menuturkan, saat itu ada seekor kuda yang terlepas dan berlari dari arah pertigaan lampu merah menuju ke arah Sumedang.
Kuda tersebut lari berlawanan arah dengan arus kendaraan hingga tabrakan pun tak terelakan antara kuda dengan salah satu pemotor yang diketahui seorang pelajar yang hendak berangkat ke sekolah.
"Jadi ada kuda lepas dan berlari dari arah sana ke sebelah sana dan kebetulan saat itu ada anak sekolah yang menaiki motor hendak sekolah, lalu terjadilah tabrakan (antara kuda dan pemotor)," terangnya kepada wartawan.
Akibat insiden itu, pelajar yang mengendarai sepeda motor mengalami luka ringan. "Pelajar itu terjatuh dari motornya dan mengalami luka ringan akibat bertabrakan dengan kuda itu," tuturnya.
Ia menyebut kuda yang terlepas dan berlarian itu diperkirakan merupakan kuda dewasa. Namun ia sendiri tidak mengetahui pasti mengapa kuda tersebut bisa berlarian di jalan raya.
"Kalau kenapa sampai berlarian di jalan, saya juga tidak tahu," ucapnya.
Informasi dihimpun detikJabar, diketahui bahwa pelajar yang bertabrakan dengan seekor kuda itu adalah seorang pelajar dari SMK Yadika, Tanjungsari.
Rasidin, salah seorang peternak kuda mengungkapkan bahwa kuda tersebut merupakan milik warga asal Lebak Maja, Kecamatan Tanjungsari. Kuda tersebut menurutnya berhasil ditangkap adik iparnya setelah berlari sejauh 3 kilometer dari kandangnya.
"Kuda itu lepas tanpa tali kendali dan berlari sejauh 3 kilometer dari kandangnya," ucapnya.
Meski demikian, ia sendiri tidak mengetahui pasti penyebab kenapa kuda tersebut bisa terlepas hingga berlarian ke jalan raya.