Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Subang tepatnya di kawasan wisata dan sumber mata air Cipondok pada Minggu (7/1/2024) sekira pukul 17.45 WIB. Longsor mengakibatkan dua warga dilaporkan meninggal dunia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah melakukan penelitian guna mengungkap penyebab pasti longsor Cipondok. Dari penelitian sementara, longsor diduga disebabkan karena banjir bandang (debris flow) pada Sungai Cipunegara.
"Pengamatan kami di data-data yang sebelumnya kami punya, peristiwa ini itu lebih condong ke peristiwa banjir bandang sebenarnya," ujar Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada, Rabu (10/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oktory menjelaskan, longsor ini pada dasarnya hanya efek dari peristiwa banjir bandang di Sungai Cipunegara. Mengingat sebelum peristiwa, volume air di sungai itu sangat tinggi karena hujan turun dengan deras.
"Fenomenanya seperti itu, yang longsor itu hanya efek-efek di sempadan sungai karena memang pada saat itu air disungai itu penuh sekali. Kayanya ada banjir bandang, kemudian yang longsor-longsor itu sampai ada yang ke arah-arah bukit itu. Itu merupakan efek banjir bandang," jelasnya.
Peristiwa ini diungkapkannya sering terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Meski begitu, Oktory mengatakan, ada beberapa faktor lain yang turut memicu terjadinya longsor di wilayah itu. Salah satunya faktor kondisi geologi di wilayah Cipondok.
"Debris flow terjadi selain dari intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada musin ini, juga dipengaruhi oleh kondisi geologi di sana. Geologi di sana itu, permukaannya didominasi formasi Subang kan itu batu-batu rempung, tanah liat," ungkapnya.
Selain itu, lokasi peristiwa longsor diungkapkannya terdapat sempadan sungai. Sehingga, menurutnya hal itu lah yang membuat memicu longsor di Tempat wisata air Cipondok ini.
"Jadi wajar saja ketika ada banjir bandang dia ikut longsor di bagian sungainya itu mau gak mau seperti itu," tutur Oktory..
Meski begitu, menurutnya dugaan pasti penyebab peristiwa longsor ini masih dalam penelitian. Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi masih berada di lokasi untuk memastikan penyebab pasti peristiwa longsor ini.
"Untuk memastikan penyebab pastinya kita menerjunkan tim tanggap darurat 10 orang ke lokasi. Hanya dari sudut pandang kami yang terjadi bencana itu ya itu banjir bandang mempengaruhi longsor-longsor kecil yang ada di sepadan sungai," tutup Oktory.
(bba/mso)