Melansir laman MAGMA Indonesia, gunung api di Nusantara tercatat berjumlah 68. Di laman tersebut, hanya Gunung Lewotobi Laki-laki yang berstatus level I atau awas pasca erupsi yang terjadi sejak akhir 2023 hingga sekarang.
Kemudian, 4 gunung api di Indonesia diklasifikasikan berstatus level III atau siaga. Keempatnya adalah Gunung Krakatau (Lampung), Gunung Marapi (Sumatera Barat), Gunung Merapi (Yogyakarta-Jawa Tengah) dan Gunung Semeru (Jawa Timur).
Selanjutnya, 19 gunung api di Indonesia dinyatakan berstatus level II atau waspada. Di antaranya Gunung Awu, Karangetang, Lokon dan Soputan di Sulawesi Utara, Banda Api di Maluku, Bromo hingga Gunung Raung di Jawa Timur.
Kemudian Dempo di Sumatera Selatan, Dukono, Gamalama, dan Gunung Ibu di Maluku Utara serta Gunung Ili Lewotolok, Lewotobi Perempuan dan Inielika di NTT. Selanjutnya Gunung Kerinci di Jambi, Rinjani dan Sangeangapi di NTB, Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Slamet di Jawa Tengah.
Baca juga: Petani Sayur di KBB Tewas Tertimbun Longsor |
Sementara, Jawa Barat sendiri memiliki 7 gunung api yang berstatus masih aktif. Ketujuh gunung itu adalah Gunung Tangkuban Parahu (Bandung Barat-Subang), Guntur (Garut), Papandayan (Garut), Galunggung (Tasikmalaya-Garut), Gede (Bogor-Cianjur-Sukabumi), Salak (Sukabumi-Bogor) dan Gunung Ciremai (Kuningan-Cirebon-Majalengka) yang masuk dalam tipe A, dan bisa erupsi kapan saja.
Meski demikian, MAGMA Indonesia mengklasifikasikan ke-7 gunung api di Jabar dalam status level I atau normal. Tujuh gunung api di Tanah Pasunandan berstatus aman bersama total 44 gunung api di Indonesia. (ral/mso)