Pakar ITB Minta Analisis Penyebab Tabrakan Kereta Jangan Jadi Bola Liar

Pakar ITB Minta Analisis Penyebab Tabrakan Kereta Jangan Jadi Bola Liar

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 09 Jan 2024 16:30 WIB
Bangkai lokomotif kereta yang jadi saksi bisu tabrakan maut di Cicalengka.
Bangkai lokomotif kereta yang jadi saksi bisu tabrakan maut di Cicalengka. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Dosen Teknik Sipil sekaligus Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) R Sony Sulaksono Wibowo menyoroti terkait kronologi kejadian tabrakan kereta api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung Raya yang terjadi pada Jumat (5/1) lalu.

Sony menyebut, warga saat ini menunggu informasi tersebut. Jangan sampai, masyarakat terjebak dengan informasi liar yang saat ini banyak tersebar.

"PT KAI harus sigap, PT KAI harus sadar bahwa rasa ingin tahu masyarakat tinggi, dengan adanya media sosial, dengan adanya sistem informasi tinggi rasa ingin tahu tinggi," kata Sony dihubungi via sambungan telepon, Selasa (8/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sony, jika rasa ingin tahu masyarakat tidak terpenuhi maka mereka akan mencari tahu secara liar. Termasuk analisa yang berkelidan dengan konten-konten viral baik foto, atau video.

"Justru kalau kelamaan, malah jadi liar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Sony menyebut investigasi yang dilakukan KNKT bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.

"Investigasi KNKT tidak untuk cari yang salah, KNKT itu kalau ada kecelakaan lalu investigasi karena apa, hasil investigasi KNKT untuk perbaikan di masa depan, tujuan investigasi KNKT adalah untuk perbaikan kedepannya bukan masalah siap yang salah dan benar dan harus dihukum," jelasnya.

"Kalau mau tanya siapa yang salah itu kewenangan di kepolisian," tambahnya.

Sony menyebut, nantinya hasil investigasi harus menjadi pembenahan yang dilakukan PT KAI.

"Makannya kajian KNKT misalnya ada mismomunikasi, sinyalnya berbeda atau ada simbol track ada perbaikan, sistem persinyalannya, lebih ke itu nanti," ujarnya.

Selain itu, terkait lokasi kejadian ada di singke track dan petak Cicalengka-Haurpugur belum memiliki double track hal itu juga harus jadi perhatian kementerian terkait.

"Harus membenahi, karena masalah track bukan sepenuhnya milik PT KAI tapi Dirjen Perkeretaapian, PT KAI hanya mengoperasikan, soal track, sinyal, kewenangan di Kementerian Perhubungan," tuturnya.

"Dengan ada kejadian ini, PT KAI dan Dirjen Perkeretaapian harus melakukan pembenahan ntah di SDM, SOP dan juga pembenahan jalur, jalur tersebut jadi double track," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads