Air Mata Duka Tragedi Longsor di Subang

Round-up

Air Mata Duka Tragedi Longsor di Subang

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 09 Jan 2024 08:00 WIB
Kondisi bencana longsor di Kampung Cipondok, Subang.
Kondisi bencana longsor di Kampung Cipondok, Subang. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar
Bandung -

Longsor yang menerjang Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Subang kini menyisakan duka yang mendalam. Dua orang warga sekitar yaitu Oom Komariah (50) dan Dana (30), telah menjadi korban dari bencana yang terjadi pada Minggu (7/1) sore tersebut.

Jasad Oom telah dimakamkan TPU Kampung Cipondok pada Senin (8/1/2024). Sementara tubuh Dana, baru bisa ditemukan petugas petugas SAR gabungan dengan posisi tertindih material longsor pada pukul 10.20 WIB.

Saat pemakaman jenazah Oom, isak tangis warga dan keluarga korban pun tak bisa ditahan. Apalagi saat itu, tubuh Oom ditemukan sejauh 12 meter dari lokasi warung kelontongnya mencari nafkah saat longsor menerjang Subang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sekitar 12 meter ditemukannya dari saung kopi. Memang korban setiap hari berjualan di situ. Apalagi kalau misalkan hari Sabtu atau Minggu udah pasti jualan soalnya rame juga. Kondisi hujan deras jadi diem di warung," ujar Ajat, salah satu rekan korban kepada detikJabar di rumah duka.

Ajat bercerita, Oom sempat dicari warga setelah longsor itu menerjang. Jasad Oom baru bisa ditemukan karena setengah tubuhnya tertimbun tanah longsoran.

ADVERTISEMENT

Ternyata, saat kejadian, menantu dan anak Oom juga sempat terbawa tanah longsor. Tapi keduanya bisa menyelamatkan diri dan terhindar dari marabahaya bencana tersebut. "Mantu sama anaknya juga sempat terseret, cuman Allhamdulilah selamat dua-duanya," pungkasnya.

Setelah jasad Oom yang ditemukan. petugas SAR gabungan kembali tubuh Dana yang tewas tertimbun longsor. Jasad Dana ditemukan dengan posisi tertindih material bencana alam tersebut.

"Pukul 10.20 WIB tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi satu korban atas nama Dana. Kami berbela sungkawa korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Kantor Bandung Hari Marantika.

Dengan ditemukannya jasad dua korban ini, upaya pencarian pun kemudian dihentikan. Selanjutnya, petugas akan memfokuskan tahap rehabilitasi serta rekonstruksi di Kampung Cipondok yang terkena bencana longsor.

"Untuk pencarian dinyatakan selesai, karena memang sudah tidak ada laporan lagi kehilangan orang. Kenapa kita segera selesaikan karena agar kita bisa masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, jadi kita sudah berkoordinasi dengan Pemkab Subang operasi SAR dihentikan," ujar Kalak Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan di lokasi kejadian.

Dani menyampaikan, meski operasi SAR dihentikan, petugas pun akan tetap disiagakan di lokasi terjadinya longsor. Rencananya, kata Dani, tahap pemulihan akan dilakukan esok hari.

"Tapi kita tim SAR tetap standby jika ada informasi lanjutan yang menyusul, dan mulai besok kita sudah masuk dalam tahap rekon dan memulihkan terutama kondisi penyaluran air terhadap warga," katanya.

Longsor di Kampung Cisolok juga mendapat perhatian dari Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Bey meninjau langsung ke lokasi dan masih terdapat puluhan warga yang masih mengungsi.

Bey mengatakan, dari hasil peninjauan ke lokasi longsor ini, pihaknya mencatat sebanyak 49 warga yang masih bertahan di pengungsian. Masih bertahannya puluhan warga ini karena takut akan terjadinya longsor susulan.

"Kami mencatat yang masih mengungsi saat ini ada 49 orang. Saya sampaikan semuanya Pemerintah Kabupaten Subang, TNI, Polri telah menangani pengungsian yang sangat baik, makanan dan kebutuhan pengungsi lainnya telah disiapkan, InsyaAllah semuanya bisa terjaga," ujar Bey.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, pihaknya telah menerjunkan anggota dari Polwan Polres Subang maupun petugas lainnya untuk melakukan trauma healing kepada para pengungsi.

"Trauma healing ini memang penting dilakukan oleh kami, terutama bagi anak-anak yang berada di pengungsian. Maka dari itu, kami menerjunkan anggota dari Polres Subang buat melakukan trauma healing ini supaya mental mereka tetap stabil," ucap Ariek di lokasi pengungsian.

Ariek menuturkan, wilayah Subang Selatan memang menjadi wilayah yang dipelototi bagi petugas saat ini. Sebab, di wilayah tersebut merupakan daerah pegunungan yang tentunya rentan akan terjadi bencana saat musim penghujan tiba.

"Kami juga mengimbau agar warga tetap waspada terkait dengan kondisi cuaca yang saat ini terjadi di Subang," pungkasnya.

(ral/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads