Banjir kembali melanda Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (8/1/2023). Banjir tersebut melanda saat hari pertama masuk sekolah pasca-libur tahun baru.
Pantauan detikJabar, terlihat para anak sekolah pun kesulitan melintas. Mereka harus membuka celana dan sepatunya demi melintas ke area banjir tersebut.
Para pelajar tersebut merupakan warga yang terdampak banjir. Mereka membawa baju ganti saat berangkat sekolah. Beberapa warga yang bekerja pun terlihat harus menenteng tas di atas kepalanya. Kemudian celananya harus dilipat supaya tidak basah saat akan bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa SDN 5 Zipur Dayeuhkolot, Sandi (12) mengungkapkan kalau pergi dan pulang sekolah kerap menenteng sepatunya. Maka tak jarang dirinya juga membawa baju ganti.
"Sepatu saya dicopot, ini nggak pakai sandal dan sepatu (sambil menunjukkan kakinya). Kadang saya juga bawa baju ganti," kata Sandi.
Dia mengaku tetap sekolah meski kondisi rumah dan jalan menuju ke sekolah dilanda banjir. Bahkan bajunya pun terkadang harus basah saat menerjang banjir.
"Iya, ini hari pertama sekolah setelah libur. Terus di sini mah emang suka banjir, " bebernya.
Sementara itu, warga Bojongasih Senja Sumarna (30) mengatakan banjir kerap melanda kawasan tersebut kala musim hujan. Makanya warga seakan telah terbiasa menghadapi banjir tersebut.
"Kalau bosan ya pasti bosan. Cuma da gimana lagi, ini tanah kelahiranlah, jadi udah biasa. Tapi memang segini udah agak mendingan, nggak kayak dulu," ujar Senja saat ditemui detikJabar.
Pihaknya menjelaskan air tersebut mulai naik dari malam hari. Hal tersebut terjadi saat hujan melanda di kawasan tersebut. "Ini mulai naik dari kemarin malem. Sampai saat ini belum surut," katanya.
Menurutnya banjir tersebut melanda beberapa RW yang ada di Kampung Bojongasih. Kata dia, dengan ketinggian yang bervariatif.
"Yang terdampak di RW 4, RW 14, RW 5, dan RW 3. Ketinggian mah sekitar 50 sentimeter, yang paling dalam mah ada sekitar 1 meter mah ada," jelasnya.
(sud/sud)