Haru menyelimuti proses pemakaman Ardiansyah. Pria yang merupakan pramugara kereta api (KA) Turangga itu jadi korban tewas tabrakan horor KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka.
Jenazah Ardiansyah dimakamkan di TPU Balekambang Dangdeur, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya pada Sabtu (6/1/2023). Sebelum dimakamkan, jenazah Ardiansyah disalatkan di Masjid Al Mukarrom yang tak jauh dari rumah duka.
Keluarga dan kerabat ikut mengantar Ardiansyah ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Mereka juga tak henti meneteskan air mata. Istri Ardiansyah terlihat amat terpukul. Dia terus menangis sambil menaburkan bunga di atas pusara makam Ardiansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Ardiansyah sendiri memang dikenal sebagai sosok yang saleh. Hal itu diungkapkan langsung oleh Robby Dzulfaqor, kakak ipar korban.
"Ya, Alhamdulillah almarhum merupakan anak yang saleh ya, kita bisa lihat dengan begitu banyaknya (orang yang melayat), dia itu bukan orang besar tapi Alhamdulillah yang nyambut sama dari pihak pemerintahan dan dari pihak swasta, Alhamdulillah. Malam juga Pak Bupati ke sini dan itu membuktikan bahwa almarhum itu salah satu anak yang saleh," ujar Robby selepas proses pemakaman.
Ardiansyah meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya. Anak pertama laki-laki berusia 7 tahun dan anak yang kedua baru lahir dan baru berusia 17 hari.
"Iya anaknya dua, umur tujuh tahun sekarang baru kelas 1 dan yang kedua baru dua Minggu lebih. Cowok dua-duanya," katanya.
Robby mengaku kaget saat mendengar informasi tabrakan 2 KA di Cicalengka dari berita di televisi. Awalnya keluarga belum mengetahui bila Ardiansyah turut jadi korban.
"Jam 7-an itu istri nonton dan tahu almarhum itu berangkat ke Surabaya. Tapi belum pasti korban gitu kan, biasa aja. Saya mandi dulu, terus kata istri saya disuruh liat ke lokasi, soalnya ada pramugara yang jadi korban. Dari situ cari informasi dan dari PT KAI menelepon ke ibu, enggak langsung ke istri, dan ibu menelepon ke istri saya, makanya saya langsung menuju ke TKP," ucapnya.
Robby mengaku tidak percaya bahwa keluarganya menjadi salah satu korban tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.
"Saya tuh seperti nggak percaya karena baru kemarin kita komunikasi, makanya gak percaya," bebernya.
Sementara itu, Camat Majalaya, Gugum Gumilar menyebutkan saat ini akan mengusahakan terkait dengan keberlangsungan pendidikan bagi kedua anak Ardiansyah. Pasalnya saat ini Ardiansyah meninggalkan seorang istri, satu anak laki-laki berusia 7 tahun dan anak laki-laki yang baru lahir 17 hari yang lalu.
"Ini harus ada semacam perhatian bagi keluarga yang ditinggalkan. Almarhum masih meninggalkan anak yang masih kecil dan kami dari pemerintah akan mengusahakan dengan bagaimana keberlanjutan anak almarhum ini bisa sekolah," katanya.
(dir/dir)