Semua Gerbong KA Turangga Selesai Dievakuasi ke Stasiun Cicalengka

Semua Gerbong KA Turangga Selesai Dievakuasi ke Stasiun Cicalengka

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 05 Jan 2024 22:30 WIB
Proses evakuasi KA Turangga di Haurpugur, Cicalengka, Kabupaten Bandung
Proses evakuasi KA Turangga di Haurpugur, Cicalengka, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Proses evakuasi gerbong atau lokomotif KA Turangga dan KA Lokal masih terus dilakukan hingga Jumat (5/1/2023) malam. Evakuasi tersebut dilakukan oleh PT KAI.

Vice Presiden Public Relation PT KAI Joni Martinus mengatakan semua gerbong KA Turangga telah selesai dievakuasi ke Stasiun Cicalengka. Kata dia, yang tersisa saat ini adalah lokomotifnya.

"Kemudian untuk rangkaian Commuterline Bandung Raya saat ini yang masih dalam proses evakuasi itu, satu lokomotif dan ditambah dua gerbong," ujar Joni, kepada awak media, Jumat (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengungkapkan proses evakuasi tersebut masih terus dilakukan. Dirinya menargetkan proses tersebut selesai paling lambat esok hari.

"Nah, kami menargetkan secepatnya ini bisa dilalui oleh kereta api jalur ini. Dan Insyallah kami targetkan besok pagi, besok sudah bisa dilalui oleh kereta kembali jalur ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya pengerjaan evakuasi tersebut masih memerlukan waktu. Apalagi saat ini harus memperbaiki jalur yang sempat mengalami kerusakan.

"Karena ini pekerjaannya paralel. Di samping kita mengevakuasi gerbong-gerbong dan lokomotif, juga kita memperbaiki jalur yang rusak dampak dari kejadian ini," jelasnya.

Joni menjelaskan setelah proses evakuasi belum tentu bisa digunakan dengan kecepatan normal. Kata dia, masih menunggu pemeriksaan dari KNKT.

"Namun nanti apabila perbaikan sudah selesai dan jalur sudah dinyatakan normal, maka kecepatannya akan sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya.

Dia menambahkan selama proses evakuasi gerbong tersebut mengalami kendala. Menurutnya saat ini ada antara gerbong dan lokomotif itu benturannya kuat.

"Sehingga terjadi himpitan antara gerbong dan lokomotif itu. Sehingga susah untuk dievakuasi atau dilepaskan, dipisahkan. Kemudian juga ada satu gerbong, kalau kita lihat ini di belakang, yang naik ke atas, yang menukik, melintang, sebagian masuk ke sawah. Ini juga menjadi tantangan bagi kami untuk mempercepat proses evakuasi," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads