Melihat TPAS Pengganti di Cianjur, Ternyata Masih Lahan Kosong

Melihat TPAS Pengganti di Cianjur, Ternyata Masih Lahan Kosong

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 05 Jan 2024 21:09 WIB
TPAS Mekarsari masih berupa lahan kosong yang belum digarap
TPAS Mekarsari masih berupa lahan kosong yang belum digarap (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Cianjur akan dipindahkan dari kawasan Pasirsembung ke Mekarsari Kecamatan Cikalongkulon. Namun ternyata TPAS yang baru belum dibangun, bahkan masih pengerjaan awal.

Padahal TPAS Pasirsembung saat ini kondisinya sudah overload atau kelebihan kapasitas dan akan ditutup lantaran penataan sebagai ruang terbuka hijau sudah rampung.

Pantauan detikJabar pada Jumat (5/1/2024), lahan yang dijadikan TPAS baru di Kampung Cimuncang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon itu masih berupa lahan kosong yang belum ditata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TPAS yang berjarak 28 kilometer dari perkotaan Cianjur itu pun baru dikeruk oleh beckhoe di bagian atasnya. Akses jalan masuk pun masih berupa bebatuan dan tanah berlumpur, sehingga kendaraan pun belum bisa masuk dan melakukan cut and fill di kawasan yang akan dijadikan tempat pembuatan sementara.

Di lokasi juga terlihat petugas telah melakukan pengukuran lokasi lahan yang akan dijadikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Ahmad Rifa'i, mengatakan TPAS pengganti tersebut memang masih dalam masa pengerjaan. Namun ditargetkan bisa digunakan untuk pembuangan sampah sementara di bulan ini.

"Memang baru dikerjakan oleh pemerintah pusat. Tapi kami targetkan di pertengahan atau awal bulan sudah siap lahan di belakang seluas 4.000 meter untuk tempat pembuangan sementara, sebelum TPSTnya rampung," kata dia.

Menurutnya saat ini Pemkab Cianjur berfokus pada pembangunan akses jalan ke lokasi TPS Mekarsari. Sehingga truk sampah bisa masuk.

"Sudah dianggarkan oleh dinas terkait untuk pembangunan jalan masuk. Jadi nanti truk sampah bisa masuk ke area TPS, dan sampah mulai bisa dibuang ke sana," kata dia.

Rifai menyebut percepatan pembangunan TPAS tersebut dilakukan lantaran TPAS Pasirsembung sudah overload atau kelebihan kapasitas.

"Iya ditargetkan bukan ini sudah mulai digunakan sambil penataan TPSTnya berjalan karena TPAS Pasirsembung sudah penuh. TPS yang kita bangun di belakang RTH seluas 2.000 meter juga sekarang sudah penuh," kata dia.

"Tapi saya optimis bisa sesuai target. Dan nantinya TPAS pengganti itu bisa jadi solusi sampah Cianjur. Karena luasnya mencapai 20 hektar sedangkan TPAS sekarang hanya 6 hektare, dan ada pengelolaan sampah juga di sana, di bagian TPST-nya," pungkasnya.

Reaksi Warga Sekitar soal TPAS

Masyarakat di sekitar TPAS pengganti di Desa Mekarsari Kecamatan Cikalongkulon sempat menolak keberadaan TPAS tersebut. Namun warga akhirnya menerima dengan mengusulkan berbagai syarat.

Nanang (58), tokoh warga Kampung Cimuncang, mengatakan wacana pembangunan TPAS tersebut sudah muncul sejak 2002. Penolakan warga pun sangat keras lantaran saat itu rencananya sampah dari Jakarta pun akan dibuang ke TPAS Mekarsari.

"Saat itu kami menolak, karena akan sangat bau dan menumpuk sampah kalau dari Jakarta juga masuk ke sini. Sementara di sekitar lokasinya pemukiman penduduk," kata dia saat ditemui di lokasi.

Setelah lama pembangunan tak dilakukan, akhirnya pada 2023 rencana pembangunan diseriusi mengingat TPAS Pasirsembung sudah penuh dan di dekatnya dibangun pemukiman warga korban gempa yang direlokasi.

"Setelah kejadian gempa, rencana pembangunan muncul lagi. Warga sekitar juga mulai diajak musyarawah sekaligus sosialisasi," kata dia.

Menurut dia, sebagian besar warga mulai setuju dengan pembangunan TPAS tersebut namun dengan mengajukan beberapa syarat, diantaranya jaminan kesehatan, penerangan jalan umum, hingga jaminan pasokan air bersih.

"Yang menolak ada saja, tapi sebagian besar sudah setuju dengan syarat. Kesehatannya harus dijamin, karena kan dekat tempat sampah berarti rawan penyakit. Kemudian yang paling utamanya terkait air, kami minta ada upaya agar air tidak tercemar," ucapnya.

Dia menyebut Pemkab Cianjur sudah bersedia dengan syarat-syarat tersebut. Bahkan rencananya akan dibuat sumur bor dan pembangunan jaringan pipa dari mata air ke pemukiman warga.

"Di sini memang ada mata air, katanya nanti dari mata air itu akan dialirkan ke pemukiman warga. Kalau semua syarat dipenuhi kami tidak akan lagi menolak," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Ahmad Rifa'i, mengatakan syarat yang diajukan warga sudah diakomodir dan akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait.

"Sudah kami terima syarat dan usulan warga. Nanti oleh dinas terkait akan ditindaklanjuti," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads