Di tengah sulitnya kondisi banjir yang merendam pemukiman warga Karangligar dan Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, masih ada warga yang enggan tinggal di posko pengungsian.
Salah satunya dialami keluarga Herni (42) warga Dusun Kampek, Desa Karangligar. Dia memilih pulang pergi belanja kebutuhan rumah tangga menggunakan perahu tim SAR dari pada harus tinggal dan makan di dapur umum.
"Ini lagi beli bahan buat masak di rumah, buat stok sore, dan besok siang," ucap Herni, saat ditemui detikJabar, usai berbelanja kebutuhan masak di warung dekat posko pengungsian, Jumat (5/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak rumah Herni menuju tempat perbelanjaan cukup jauh. Biasanya jika tidak banjir, ia menggunakan sepeda motor. Namun kini Herni terpaksa meminta tolong kepada tim SAR yang sedang bertugas mengevakuasi warga.
"Iya jaraknya hampir 1 kilometer, biasanya belanja pake motor sih, tapi kan sekarang gak bisa jalan lagi banjir," kata dia.
Herni sekeluarga memilih tinggal di rumah karena rumahnya tidak terendam. "Banjir di saya cuma hanya sampe jalanannya aja (halaman rumah), tapi orang tua saya banjir makannya tinggal di rumah saya," imbuhnya.
Herni sekeluarga mengaku lebih nyaman tinggal di rumah, meskipun dalam kondisi terkepung banjir. Sebab ia meras lebih leluasa dibanding tinggal di posko pengungsian.
"Orang tua saya yang kebanjiran tinggal di rumah saya, masih mending di rumah di posko mah gak leluasa. Makanya bolak-balik belanja bahan masakan," ujar dia.
Diketahui, banjir melanda wilayah tersebut, sejak Rabu (3/1/2024), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang mencatat ribuan jiwa terdampak mengungsi di posko yang telah dibangun.
"Berdasarkan laporan yang tercatat, banjir terjadi sejak hari Rabu (3/1), ada 5 RT yang terdampak di Desa Karangligar, dan Mekarmulya, " ujar Kepala Pelaksana BPBD Karawang, Mahpudin, saat diwawancara detikJabar, di posko banjir Desa Karangligar, Jumat (5/1/2024).
Pihaknya mencatat, ada ribuan jiwa terdampak, dari ratusan rumah yang terendam banjir, yang kini harus mengungsi, ke posko pengungsian yang dibangun di dekat Kantor Desa Karangligar.
"Hasil pendataan sementara, sebanyak 352 rumah yang dihuni warga terendam, untuk Desa Karangligar sebanyak 997 jiwa terdampak dan Desa Mekarmulya sebanyak 82 jiwa, jadi total 1.079 jiwa yang terdampak di 2 desa," pungkasnya.