Insiden kecelakaan kereta terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). KA Turangga bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya yang membuat 3 penumpang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Mengutip laman PT KAI, KA Turangga dengan kode 65A itu sedang menempuh perjalanan dari Stasiun Gubeng, Surabaya, menuju Stasiun Bandung. Kereta tersebut dijadwalkan berangkat dari Surabaya pada pukul 20.00 WIB dan seharusnya tiba di Stasiun Bandung pada pukul 06.17 WIB.
Sementara KA Lokal Bandung Raya atau Commuter Bandung Raya dengan kode 350 yang terlibat tabrakan, memiliki rute relasi dari Padalarang ke Cicalengka. KA tersebut dijadwalkan berangkat sekitar pukul 04.25 WIB dan seharusnya tiba pukul 06.02 WIB.
Di laman PT KAI juga tercantum ada 7 gerbong KA Turangga yang melakukan perjalanan dari Stasiun Gubeng, Surabaya, menuju Stasiun Bandung pada hari ini. Sementara dari berbagai sumber, disebutkan bahwa setiap gerbong memiliki tempat duduk untuk 50 penumpang.
Di sisi lain, KA Commuter Bandung Raya yang terlibat tabrakan memiliki rute perjalanan dari Padalarang ke Cicalengka. KA tersebut memiliki kapasitas dalam satu rangkaian yaitu sebanyak 742 kursi yang tersebar dalam 7 kelas kereta ekonomi.
Laporan terkini, tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya mengakibatkan 3 orang meninggal dunia. Dilansir dari detikNews, salah satu korban meninggal yakni masinis yang sebelumnya terjepit.
"Masinis sudah berhasil (dievakuasi), jadi masinis dikonfirmasi dibawa ke RSUD Cicalengka bersama dengan asisten masinis, dan pramugara. Kondisi meninggal," kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, Jumat (5/1/2024).
Kusworo menuturkan masinis dan asisten masinis berada di KA lokal. Sedangkan pramugara yang berada di KA Turangga.
"Satu masinis, satu asisten masinis, satu pramugara (meninggal dunia). Pramugaranya turangga, kalau masinis sama asistennya di KRD," jelasnya.
Untuk saat ini, proses evakuasi terhadap KA masih berlangsung. Ada dua gerbong yang masih belum dievakuasi.
"Jadi masinis KRD, kereta lokal, sementara untuk yang Turangga masih ada dua gerbong yang masih belum diasesmen, menunggu listrik dipadamkan dulu, menunggu aman untuk dilakukan penyisiran," pungkasnya.