Lembaga bantuan kemanusiaan di Jawa Barat, Jabar Quick Response (JQR) telah dibubarkan oleh Penjabat Gubernur Bey Machmudin. Bey juga mengungkap nasib para relawan yang selama ini ada pada program yang digagas gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.
Bey lebih dulu mengungkap alasan dibalik pembubaran JQR. Dia menyebut meski telah dibubarkan, namun fungsi bantuan kemanusiaan pada lembaga tersebut tetap dijalankan dan akan dikembalikan ke dinas terkait.
"Jadi untuk JQR fungsinya saya kembalikan ke unitnya, ke organik, jadi ke dinas-dinas, ke BPBD, Dinsos, Dinkes dan melalui Sapawarga, jadi fungsinya tidak hilang," kata Bey di Gedung DPRD Jabar, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bey menuturkan, selama lima tahun, JQR telah berjasa memberikan transfer knowledge dan mengerjakan tugasnya dengan cepat. Hal itu kata dia, akan diimplementasikan di dinas-dinas untuk penanganan bantuan kemanusiaan di Jabar.
"Dan terimakasih kepada JQR yang selama lima tahun telah melakukan transfer knowledge, dengan begitu kami akan meniru dengan bekerja secara cepat," ujarnya.
Saat ditanya tentang nasib para relawan dan orang-orang yang ada pada JQR, Bey dengan tegas menyatakan seluruhnya yang tidak berstatus ASN otomatis diberhentikan.
"Ya otomatis berhenti ya, karena kan kami menggunakan ASN," tutup Bey.
Bey juga menyinggung soal peninggalan Ridwan Kamil lainnya, seperti birokrasi di lingkungan Pemprov Jabar. Dia mengatakan, birokrasi di Jabar jadi yang terbaik di Indonesia saat ini.
"Beberapa kali kan Pak Ridwan Kamil menyampaikan birokrasi di Jabar ini salah satu terbaik nasional, saya berterima kasih kepada Pak Ridwan Kamil yang telah memberikan birokrasi terbaik, jadi saya bekerja merasa nyaman," ungkap Bey.
"Intinya saya menerima birokrasi yang sangat baik dari Pak Ridwan Kamil, saya berterima kasih," pungkasnya.
(bba/dir)