Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (4/1/2024). Mulai dari Bey Machmudin blak-blakan ungkap alasan membubarkan JQR hingga bayi di Cianjur meninggal gegara stok obat habis.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Blak-blakan Bey Machmudin soal Pembubaran JQR
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkap, alasan membubarkan lembaga bantuan kemanusiaan di Jabar yaitu Jabar Quick Response (JQR). Bey memutuskan untuk tidak melanjutkan program yang digagas gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui usai memimpin rapat paripurna di DPRD Jabar, Kamis (4/1/2024), Bey mengaku meski telah dibubarkan, namun fungsi dari JQR yang telah ada tidak dihapus. Dia juga mengungkapkan fungsi bantuan kemanusiaan akan dikembalikan ke dinas terkait.
"Jadi untuk JQR fungsinya saya kembalikan ke unitnya, ke organik, jadi ke dinas-dinas, ke BPBD, Dinsos, Dinkes dan melalui Sapawarga, jadi fungsinya tidak hilang," kata Bey.
Dia juga mengungkapkan, berterimakasih kepada JQR yang selama lima tahun ke belakang telah melakukan transfer knowledge dan mengerjakan tugasnya dengan cepat. Hal itu menurut Bey akan ditiru.
"Dan terimakasih kepada JQR yang selama lima tahun telah melakukan transfer knowledge, dengan begitu kami akan meniru dengan bekerja secara cepat," ujarnya.
Puluhan Rumah di Indramayu Rusak Diamuk Puting Beliung
Puting beliung memporak-porandakan dua desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu dan menyebabkan 60 rumah rusak, bahkan beberapa diantaranya ambruk dihantam angin kencang, Kamis (4/1/2024) pagi. Selain itu, 3 warga dilaporkan luka-luka.
Sub Koordinator Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah mengatakan 60 rumah yang rusak di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Serta beberapa rumah di antaranya berada di Desa Dadap.
"Terdampak kurang lebih 60 (unit rumah). Data sementara 60 (unit)," kata Abdul Fatah di lokasi kejadian, Kamis (4/1/2024).
Pantauan detikJabar di lokasi, puluhan rumah pada bagian atap rusak. Genting rumah terlihat berserakan di bawah setelah disapu puting beliung. Terlihat, ada juga sebagian dinding rumah yang roboh.
Beberapa rumah di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat nyaris tidak berbentuk setelah diterjang kencangnya angin. Bahkan, menurut warga, satu rumah semi permanen sempat terbang dan menghantam rumah lainnya. "Yang rusak parah ada 3, yang satu ambruk dan yang dua roboh," jelas Abdul Fatah.
Kondisi Twin Tunnel Cisumdawu Pasca Gempa
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa terowongan kembar (twin tunnel) Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) kondisinya aman secara struktural. Serta, tidak terjadi retakan pascagempa di Kabupaten Sumedang.
"Secara visual tidak ada retakan, secara visual," terang Basuki saat meninjau langsung terowongan kembar Tol Cisumdawu, Rabu (3/1/2024) malam.
Basuki melanjutkan berdasarkan data grafis dari alat Structural Health Monitoring Systems (SHMS) atau Sistem Pemantauan Kesehatan Struktural yang terpasang di dalam terowongan diketahui bahwa pengaruh guncangan gempa yang telah melanda cenderung lebih kecil dibandingkan pengaruh suhu udara sehari-hari terhadap beton terowongan.
"Intinya tidak ada dampak dari gempa (Sumedang) terhadap keregangan (beton terowongan) ini," ungkap Basuki.
Basuki kemudian menjelaskan bahwa material beton akan terpengaruh oleh kondisi suhu udara. Maka dari itu, kata Basuki, dalam sebuah struktural terowongan atau jembatan terdapat sebuah joint (desain sambungan) yang tidak lain untuk mengakomodasi susut kembangnya beton atau besi akibat pengaruh suhu.
"Jadi beton ini kan ketika suhu udara siang dan malam, panas dan dingin itu kan ada regangan sama susutan. Nah dampak dari gempa ini ternyata lebih kecil dibanding pengaruh susut kembangnya karena suhu," ungkap Basuki.
"Makanya di setiap jembatan ada joint, itu untuk mengakomodasi susutkembangnya beton maupun besi," paparBasuki menambahkan.
Pembunuh Bintang Divonis 13 Tahun Bui
Kasus pembunuhan yang dialami Bintang Rizky Ramadhan sudah bergulir di persidangan. Pelakunya, Ramdani (23) kini dituntut selama 13 tahun penjara atas insiden berdarah yang terjadi Jalan Sadakeling, Kota Bandung, 25 Februari 2022, silam tersebut.
Dikutip detikJabar dari laman SIPP PN Bandung tuntutan untuk Ramdani dijatuhkan JPU Kejari Kota Bandung pada Selasa (2/1/2024). Dia dituntut bersalah melanggar Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan yang mengakibatkan nyawa Bintang Rizky Ramadhan melayang.
"Menuntut, supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menyatakan terdakwa Ramdani alias Ramdan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang lain...," tulis bunyi tuntutan tersebut sebagaimana dikutip, Kamis (4/1/2024).
"Menjatuhkan pidana oleh karena itu (kepada Ramdani) dengan pidana penjara selama 13 tahun dikurangi masa penahanan yang telah dijalani," tambahan bunyi tuntutan tersebut.
Pilu Bayi di Cianjur Meninggal gegara Stok Obat Step Habis
Balita berusia 2,5 tahun di Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur meninggal dunia usai mengalami demam dan kejang-kejang. Tidak tersedianya obat dan terlambatnya penanganan medis diduga menjadi penyebab balita tersebut meninggal.
Kasus kematian balita itu ramai usai voice note dari ayah balita tersebut yakni Agus Darusallam (33) tersebar melalui pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam pesan suara yang berdurasi 3 menit itu, Agus menyebut jika anaknya mengalami step atau kejang-kejang. Saat dibawa ke puskesmas Cijati, ternyata stok obat untuk kejang-kejang tidak tersedia.
Pada akhirnya anaknya tersebut dirujuk ke RSUD Pagelaran. Namun meski sudah ditangani, balita tersebut pada akhirnya meninggal dunia karena kondisi kejang yang sudah terlalu lama.
"Iya anak saya saat itu kejang. Katanya stok obat diazefam di Puskesmas Cijati tidak ada. Nyari ke apotek juga tidak ada. Kemudian dirujuk. Tiba di RS Pagelaran jam 12 siang dan meninggal menjelang ashar. Katanya kalau kejang lebih dari satu jam akan berdampak pada saraf di otak, sehingga meninggal," kata Agus saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kamis (4/1/2024).
Menurut dia, dua pekan berselang ada kasus anak mengalami step dan dibawa ke Puskesmas Cijati. Namun lagi-lagi penanganan tidak optimal karena stok obat tidak ada.
"Untungnya anak tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Kadupandak. Di sana ada stoknya. Jadi bisa segera dikasih obat dan berhasil sembuh," kata dia.
Agus menyayangkan puskesmas yang tidak tersedia obat untuk anak yang mengalami kejang. Padahal puskesmas tersebut menjadi layanan utama untuk wilayah pelosok.
"Iya kan kalau di pelosok seperti ini, jauh ke rumah sakit, puskesmas itu jadi layanan kesehatan utama untuk masyarakat. Tentu saya menyayangkan kenapa stok obat tidak lengkap," tegasnya.
Baca juga: ITB Pasang 22 Seismograf Pascagempa Sumedang |
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cijati Linda, menjelaskan pasien tersebut masuk ke Puskesmas pada 14 Desember 2023. Menurutnya pasien tersebut sudah mengalami demam sejak malam hari namun baru dibawa ke puskesmas pada siang harinya.
"Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui kalau demamnya itu ternyata dari malam hari, tetapi baru dibawa oleh keluarganya pada tanggal 14 Desember 2023 sekitar pukul 09.00 Wib," kata dia.