Warga yang menjadi korban gempa di Kabupaten Sumedang mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya, warga banyak yang bertahan di posko pengungsian sejak beberapa hari ke belakang.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan meski warga mulai kembali ke rumahnya, pemerintah tetap akan menyediakan kebutuhan logistik di posko pengungsian.
"Artinya ada sebagian pengungsi bersifat dinamis, mereka tidak sepanjang hari tinggal di pengungsian. Namun, kebutuhan logistik tetap kita sediakan," kata Dani, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dani, pengungsi berasal dari beberapa kecamatan yang terdampak gempa, seperti Sumedang Utara, Sumedang Selatan, dan Cisarua. Dani menambahkan, upaya pemulihan bagi daerah terdampak gempa.
"Kami terus bantu koordinasi, BPBD Sumedang dengan lembaga lain seperti Dinsos, Dinkes Jabar, TNI atau Polri dan lain-lain. Sejak kejadian, kami juga telah membantu lima tenda untuk pengungsian dan evakuasi pasien RSUD Sumedang," ujarnya.
"Kami juga telah mengirimkan bantuan sembako dan air bersih, serta melakukan pendampingan tanggap darurat," paparnya.
Sementara berdasarkan data BPBD Jabar per tanggal 3 Januari 2024 pukul 17.00 WIB, gempa M 4,8 yang terjadi di Sumedang pada Minggu (31/12/2023) menyebabkan 1.021 rumah rusak ringan, 187 rumah rusak sedang dan 133 rumah rusak berat. Selain itu, gempa tersebut juga membuat 10 warga mengalami luka-luka.
(bba/sud)