Status tanggap darurat ditetapkan bagi Kabupaten Sumedang dari mulai 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Sementara untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dimulai dari 8 Januari 2024.
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman seusai mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus saat meninjau kondisi RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).
"Kami manajemen dengan baik, rencanakan dengan baik sehingga penanganan bencana di Sumedang akuntabel," ungkap Herman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman kemudian memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa yang melanda Kabupaten Sumedang. Hanya saja ada korban luka ringan sebanyak 10 orang dan korban luka sedang 1 orang.
"Untuk yang korban luka ringan saat ini semuanya sudah kembali ke rumah, sementara untuk korban luka sedang saat ini masih di Rumah Sakit Santosa seusai dirujuk ke sana," terangnya.
Herman menyebut, wilayah yang terdampak gempa dari yang semula hanya 3 kecamatan menjadi 8 Kecamatan. Hal itu berdasarkan update data terakhir.
"Di antaranya Kecamatan Sumedang Utara, Cimalaka, Kecamatan Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua Tanjungkerta, Tanjungmedar dan Rancakalong," paparnya.
Sementara untuk jumlah kerusakan rumah dari yang semula 309 unit di 3 kecamatan menjadi bertambah menjadi 1.004 rumah dengan perincian 808 unit rusak ringan, 93 unit rusak sedang dan 103 unit rusak berat.
"Data itu berdasarkan kajian dari perangkat daerah di lapangan," ujarnya.
Kendati demikian, kata Herman, data tersebut masih harus diverifikasi kembali oleh BPBD Sumedang bersama BNPB dalam beberapa hari ke depan. Hal itu agar menghasilkan data yang valid.
"Hari ini dan beberapa hari ke depan data itu akan diverifikasi satu-satu oleh BPBD dan BNPB untuk menentukan berapa rumah yang terkonfirmasi rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan," terangnya.
Herman pun berjanji bahwa warga yang rumahnya mengalami kerusakan baik rusak ringan, rusak sedang ataupun rusak berat akan diberikan bantuan.
"Percayakan kepada kami, dengan catatan kami akan verifikasi dulu agar akuntabel, bagi yang rusak biasa - biasa saja, akan kami perhatikan juga," ucapnya.
Berita sebelumnya, Gempa mengguncang Sumedang, Jawa Barat. BMKG mencatat gempa tersebut dimuktakhirkan berkekuatan magnitudo 4,5 (sebelumnya ditulis 4,4).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Senin (1/1/2024).
Daryono mengatakan gempa bumi ini dirasakan di Rancakalong, Jatinangor, Bandung dalam skala intensitas III MMI. Skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Di Cirebon, Garut dan Subang dalam skala Intensitas II MMI. Artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," tutur Daryono.
"Hingga pukul 21:15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 6 kali aktivitas gempabumi di Sumedang," lanjutnya.
Berdasarkan BMKG, gempa yang mengguncang berkekuatan magnitudo 4,5 tepatnya terjadi pada pukul 20.46 WIB. Lokasinya 6.82 Lintang Selatan - 107.92 Bujur Timur atau 4 km Utara Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 10 Km.
(yum/yum)