Cerita Relawan Ikut Misi Pencarian Anak Hilang di Gorong-gorong Bandung

Cerita Relawan Ikut Misi Pencarian Anak Hilang di Gorong-gorong Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 01 Jan 2024 16:15 WIB
Lokasi gorong-gorong di Kelurahan Pajajran, Cicendo, Kota Bandung
Lokasi gorong-gorong di Kelurahan Pajajran, Cicendo, Kota Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar
Bandung -

Misi pencarian anak berumur 7 tahun yang hanyut ke gorong-gorong di Baladewa, Kelurahan Pajajaran, Kota Bandung hingga kini terus dilanjutkan. Tim menyisir Sungai Citepus hingga sejauh 7 kilometer untuk bisa menemukan korban yang menghilang sejak Minggu (31/12/2023) tersebut.

Volunteer Pegiat Sungai Jawa Barat Yadi Supriyadi, yang ikut turun dalam misi pencarian itu mengatakan, Sungai Citepus memiliki panjang sekitar 19 kilometer. Sementara dari lokasi hilangnya anak kelas 1 SD tersebut, memiliki panjang sekira 7 kilometer hingga ke hilir.

"Posisi TKP menuju ke hilir sampai pencarian saat ini sekitar 7 kilometer yang sudah kita sisir," katanya saat dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Senin (1/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi pencarian yang dikomandoi langsung Basarnas ini kata Yadi, dilakukan dengan 3 teknik penyisiran. Tim pertama diterjunkan di darat untuk memantau sembari berjalan kaki, tim kedua diterjunkan langsung ke aliran sungai menggunakan perahu karet dan tim terakhir disiagakan mulai dari hulu, tengah dan hilir Sungai Citepus.

Selama misi dilakukan, Yadi menyebut penyempitan sedimen sungai hingga sejumlah gorong-gorong menyulitkan tim untuk melakukan pencarian. Pasalnya, Sungai Citepus memiliki aliran dari wilayah Baladewa hingga melalui Jalan Sudirman dan hilirnya di wilayah Cikarasak, Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

"Sungai Citepus terjadi banyak penyempitan, bukan hanya masalah sedimentasi dan sampah, tapi ada banyak gorong-gorong dan jembatan yang dilalui aliran sungai. Kendala yang saya pantau saat ikut melakukan pencarian, ada 8 gorong-gorong termasuk jembatan bawah Tol Moch Toha," terangnya.

Dari hasil pencarian sementara, Yadi menyebut telah menyisir gorong-gorong yang dilalui aliran Sungai Citepus. Hasilnya, korban sampai pukul 15.00 WIB masih belum ditemukan.

"Penelusuran saya tadi dari TKP awal hingga terakhir sampai ke Cikarasak, kita turun ke gorong-gorong dan dipastikan negatif ada tanda-tanda korban di sana," ungkapnya.

Misi pencarian ini kata Yadi, nantinya akan dilanjutkan dengan melihat situasi di lapangan. Basarnas yang memimpin misi pencarian tersebut, bakal memberikan instruksi mengenai upaya penyisiran yang akan dilakukan.

"Untuk pencarian korban semua satu komando dari Basarnas. Jadi melihat situasi dan kondisi yang ada," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bocah kelas 1 SD dinyatakan hilang setelah tubuhnya terseret arus hingga masuk ke gorong-gorong pemukiman warga di wilayah Baladewa, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 15.12 WIB. Saat kejadian tubuh bocah itu tak terselamatkan dan masuk ke gorong-gorong pemukiman warga yang tembus hingga ke aliran Sungai Citepus.

Sejumlah warga melihat detik-detik sebelum bocah itu terseret arus dan masuk ke gorong-gorong. Korban dan beberapa teman sebayanya disebut sedang bermain perosotan di aliran pembuangan air yang menuju gorong-gorong.

Warga setempat sudah membongkar gorong-gorong untuk mencari keberadaan korban. Namun sayangnya, jasad anak tersebut tidak kunjung ditemukan.




(ral/sud)


Hide Ads