BNPB Pastikan RSUD Sumedang Tetap Bisa Rawat Pasien Pascagempa

BNPB Pastikan RSUD Sumedang Tetap Bisa Rawat Pasien Pascagempa

Nur Azis - detikJabar
Senin, 01 Jan 2024 16:05 WIB
RSUD Sumedang aman untuk ditempati kembali oleh pasien usai diguncang gempa.
RSUD Sumedang aman untuk ditempati kembali oleh pasien usai diguncang gempa. Foto: Nur Azis/detikJabar
Sumedang -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan kondisi gedung RSUD Sumedang aman untuk ditempati kembali oleh para pasien. Hal itu setelah dilakukan assessement sebanyak tiga kali.

"Per hari ini sudah dilakukan assessment sebanyak tiga kali dari instansi kredibel, yakni PUPR dan menyatakan bahwa rumah sakit ini aman untuk digunakan kembali," ungkap Suharyanto saat meninjau RSUD Sumedang, Senin (1/1/2023).

Diketahui, Gedung RSUD Sumedang mengalami retakan di tiga ruangan yakni ruang VIP, ruang Pavilliun dan ruang Sakura pasca renteran gempa mengguncang Sumedang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharyanto lebih jauh menjelaskan bahwa bencana gempa tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

"Meman gempa ini tidak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya, apakah ada gempa susulan atau tidak, secara pasti itu tidak ada (tidak dapat diprediksi)," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, sambung Suharyanto, kondisi saat ini tehitung aman. Hal itu sebagaimana berdasarkan penjelasan dari BMKG.

Terkait hal itu, para pasien yang sebelumnya dievakuasi keluar gedung dengan menempati tenda darurat maka secara berangsur-angsur dapat menempati kembali ruangannya.

"Tadi dari kepala RSUD menjamin bahwa jam 5.00 sore para pasien semua akan kembali masuk ke ruangannya," tegasnya.

Berita sebelumnya, Jumlah rumah rusak akibat gempa tercatat 238 unit. Dari total rumah yang rusak itu, 138 unit di antaranya rusak ringan, dan 100 unit rusak berat. Rumah-rumah yang rusak berada di wilayah Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Cimalaka.

Kekhawatiran Warga

Beberapa warga di Lingkungan Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara tampak tengah membenahi rumahnya usai terdampak gempa. Beberapa warga bahkan masih khawatir jika terjadi gempa susulan lantaran kondisi rumahnya mengalami retakan di beberapa titik.

Seperti rumah milik pasangan Marlenah (54) dan Pipin Taslipin (63). "Rumah saya banyak terdapat retakan usai gempa, takutnya kalau terjadi gempa susulan rumah saya ini bisa roboh," ungkap Marlenah saat disambangi detikJabar di rumahnya, Senin (1/1/2023).

Ia menyebut, titik retakan yang menimpa rumahnya banyak terdapat di antara sekat dinding. Itu pulalah yang menjadi kekhawatirannya.

"Sekatan-sekatan dinding banyak yang retak, jadinya saya khawatir banget," ujarnya.

RSUD Sumedang aman untuk ditempati kembali oleh pasien usai diguncang gempa.Rumah warga Sumedang yang rusak akibat gempa. Foto: Nur Azis/detikJabar

Ia sendiri kebetulan sedang tidak berada di rumah saat kejadian. Namun betapa ia sangat terkejut setelah melihat kondisi rumahnya usai diguncang gempa.

"Saya kebetulan sedang ke depan beli sesuatu bareng anak saya pas kejadian, saya kagetnya pas dengar kabar dari yang berada di rumah," ucapnya.

"Menurut suami saya yang saat itu sedang menonton televisi, rumah saya itu bergoyang-goyang bahkan suami saya tidak sanggup keluar dari rumah akibat besarnya gempa," paparnya menambahkan.

Sementara itu warga tampak sedang bergotong royong membenahi rumah milik Yudi Setiadi (45). Rumah milik Yudi mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan. Bahkan atap terasnya terpaksa harus dibongkar.

"Kerusakan rumah saya itu di bagian depan sama dinding belakang rumah," terang Yudi di lokasi.

Yudi pun mengaku masih khawatir akan kondisi rumahnya. Terutama dinding di bagian belakang rumah yang saat ini kondisinya terdorong oleh tiang listrik. "Yang saya khawatirkan justru dinding di belakang rumah, takutnya roboh akibat terdorong tiang listrik, saat ini kondisi tiangnya menempel," paparnya.

Yudi diketahui tinggal di rumah tersebut bersama istri dan 6 orang anaknya.

Warga yang rumahnya terdampak saat ini telah dievakuasi ke tenda darurat yang didirikan tidak jauh dari rumah mereka.

Lingkungan Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara menjadi salah satu wilayah terparah yang terkena dampak gempa. Ada sekitar 53 Kepala Keluarga yang terpaksa dievakuasi ke tenda darurat.

"Kami sudah siapkan beberapa tenda dan 53 KK di Babakan Hurip yang terdampak untuk sementara dievakuasi ke tenda darurat," ungkap Pj Bupati Sumedang Herman kepada wartawan Suryatman saat melakukan peninjauan ke beberapa titik terdampak pada Senin (1/1/2023) pagi.

Herman mengimbau kepada warga untuk tidak khawatir lantaran pemerintah akan berupaya mengerahkan segala daya dan upaya.

"Upaya pemerintah utamanya memastikan keselamatan warga. Kami juga sudah menyiapkan dapur umum jadi warga tidak perlu khawatir," paparnya.

Berita sebelumnya, Gempa kembali mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) malam. Getaran gempa terasa cukup kencang hingga ke Kota Bandung.

Dari informasi sementara BMKG, gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,8. Gempa ini terjadi sudah tiga kali di hari ini.

(sud/sud)


Hide Ads