Jabar Dihantam 1.115 Gempa, Cianjur Paling Banyak Alami Guncangan

Jabar Dihantam 1.115 Gempa, Cianjur Paling Banyak Alami Guncangan

Ikbal Slamet - detikJabar
Senin, 01 Jan 2024 22:30 WIB
Family taking shelter under the desk
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Cianjur -

Sebanyak 1.115 gempa terjadi di Jawa Barat sepanjang 2023. Gempa Cianjur yang disebabkan aktivitas sesar menjadi penyumbang catatan gempa di Jabar, dengan total 592 kali gempa.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, mengatakan ada tiga zona patahan atau sesar yang sangat aktif di Jawa Barat, yakni gempa swarm di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang dan Nanggung Kabupatan Bogor, Zona Cianjur (Sesar Cugenang), dan Zona Sesar Garut Selatan (Garsela) yang memicu gempa di Kabupaten Garut-Kab Bandung.

"Dari ketiga itu yang paling aktif ialah Zona Cianjur, terutama Sesar Cugenang. Dari 1.115 gempa di Jawa Barat, sebanyak 592 gempanya terjadi di Cianjur, dengan mayoritas disebabkan Sesar Cugenang," kata dia, Senin (1/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dari 1.115 gempa tersebut ada 107 gempa yang dirasakan dan 7 diantaranya menyebabkan kerusakan. Sedangkan gempa Cianjur merupakan gempa susulan yang tidak menyebabkan kerusakan.

"Gempa yang menyebabkan kerusakan, di antaranya gempa bumi Garut dengan magnitudo 4,3 dan kedalaman 3 Km, M gempa bumi Kabupaten Sukabumi, dengan magnitudo 4,0 dan magnitudo 4,6 dan kedalaman 5 Km, hingga yang terbaru gempa bumi di Sumedang dengan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 Km," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan dari peta distribusi episenter gempabumi periode Tahun 2023, tercatat 540 gempabumi terjadi di laut dengan sebagian besar tersebar di selatan Pulau Jawa.

"Sebagai akibat dari aktivitas sesar aktif dasar laut dan sebagian lagi diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," tuturnya

Sementara itu, 525 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 90 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.

"Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 632 km dengan rincian 1026 kejadian gempa bumi dangkal (300 Km). Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6.6 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.0," paparnya.

Teguh mengatakan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Selain itu hindari rusak yang diakibatkan oleh gempa," kata dia.

Gempa di Awal 2024

Di awal tahun 2024, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4. Gempa yang tidak disadari oleh masyarakat itu disebabkan subduksi atau aktivitas lempeng tektonik.

Berdasarkan data dari BMKG, gempa berkekuatan Magnitudo 4,4 itu terjadi pada pukul 07:59:21 WIB. Pusat gempa berada di 6.92 LS - 107.22 BT atau 14 kilometer Tenggara kabupaten Cianjur dengan kedalaman 163 kilometer.

Namun, Faisal (22) warga Cianjur, mengaku tidak mengetahui adanya gempa dengan kekuatan cukup besar tersebut. Bahkan dia baru tahu adanya gempa setelah munculnya informasi di media sosial.

"Tidak terasa. Tahu ada gempa itu setelah melihat medsos," kata dia, Senin (1/1/2024).

Sementra itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, mengatakan gempa dengan kekuatan cukup besar itu tidak terasa karena pusatnya yang sangat dalam.

"Kedalaman cukup dalam," ucap Teguh saat dihubungi melalui telepon seluler.

Menurutnya gempa tersebut diduga disebabkan adanya aktivitas pada lempeng tektonik. "Kemungkinan dari subduksi," kata dia.

Teguh mengatakan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Selain itu hindari rusak yang diakibatkan oleh gempa," kata dia.

(sud/sud)


Hide Ads