Puluhan Rumah Rusak dan Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Akibat Gempa

Puluhan Rumah Rusak dan Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Akibat Gempa

Wisma Putra, Nur Azis - detikJabar
Senin, 01 Jan 2024 00:38 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi gempa (Foto:Robby Bernardi/detikcom)
Sumedang -

Puluhan rumah rusak di Kabupaten Sumedang akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,8. Selain itu, ratusan pasien RSUD Sumedang dievakuasi keluar gedung usai guncangan gempa tersebut.

Sekadar diketahui, gempa M 4,8 berpusat di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) malam. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut gempa terjadi karena sesar Cileunyi-Tanjungsari.

"Hingga laporan ini dibuat berdasarkan informasi awal dari BPBD Jawa Barat dan penduduk setempat kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya di laman resmi PVMBG, Senin (1/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kerusakan bangunan akibat gempa itu sementara dilaporkan terjadi di Kampung Babakan Hurip dan Kampung Rancapurut. Sementara itu, BPBD Jabar dan BPBD Sumedang masih melakukan monitoring akibat gempa bumi ini.

"Untuk sementara kegiatan sedang asesmen dan penanganan, segera bila ada perkembangan akan di infokan," kata Humas BPBD Jabar Hadi.

ADVERTISEMENT

Informasi disampaikan Kantor SAR Bandung, di daerah Babakan Hurip tercatat 53 rumah rusak dan kurang lebih ada 200 warga sudah mengungsi ke tiga lokasi lapangan.

Sementara itu, ratusan pasien RSUD Sumedang dievakuasi keluar gedung usai terjadi gempa ketiga. PJ Bupati Sumedang Herman Suryatman membenarkan bahwa ada 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD yang dievakuasi keluar gedung usai terjadi gempa susulan.

Secara teknis, menurut Herman, para pasien dievakuasi ke tempat aman selama 30 menit untuk kemudian menunggu hasil asesmen selanjutnya. Menurut dia, para pasien yang dievakuasi terutama pasien yang berada dari mulai lantai dua sampai lantai delapan.

"Setelah 30 menit dirasa aman dan telah di-asesmen, baru akan kita kembalikan ke dalam gadung," ucap Herman.

Ia pun telah memerintahkan kepada para petugas medis agar memperhatikan para pasien yang kondisinya rentan. "Kita sudah tugaskan para petugas agar memperhatikan pasien yang rentan seperti tadi ada balita. Kita juga sudah edukasi kepada para pasien dan penunggu pasien agar jangan panik," ujar Herman.

(wip/bbp)


Hide Ads