.webp)
Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadirkan layanan transportasi Light Rail Train (LRT) di Bandung Raya sepertinya benar-benar serius. Bahkan Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta groundbreaking proyek LRT bisa dilakukan di tahun 2024.
Bey menegaskan, Pemprov Jabar harus mengejar ketertinggalan seperti penanganan masalah sampah hingga penyediaan layanan transportasi.
Dia meminta beberapa proyek strategis seperti layanan LRT Bandung Raya bisa dilakukan groundbreaking pada 2024 mendatang. Target serupa juga berlaku untuk proyek TPPAS Legoknangka dan TPPAS Lulut Nambo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun depan, saya minta semuanya kerja lebih cepat lagi terutama dalam mengejar beberapa ketertinggalan seperti sampah dan transportasi," ujar Bey, Sabtu (30/12/2023).
Selain itu, Bey juga mengharapkan adanya peralihan dari kereta api diesel (KRD) yang menghubungkan wilayah Bandung Raya meliputi utara, selatan, barat, dan timur menjadi kereta listrik (KRL).
"KRD jadi KRL semoga bisa tercapai. BRT (Bus Rapid Transit) masih berjalan, tapi tetap BRT harus didukung oleh LRT dan juga commuter line," katanya.
Lebih lanjut, Bey mengungkapkan, kawasan Masjid Raya Al-Jabbar juga akan dilakukan penataan. Termasuk juga kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju) yang diharapkan jadi ikon baru.
"Jadi Masjid Raya Al Jabbar akan ditata terutama pagar, penertiban PKL, odong-odong akan ditertibkan rutenya," ujarnya.
Rencana-rencana tersebut dilakukan setelah mendapati serapan APBD Jabar 2023 diklaim mencapai 97 persen. Bey menginginkan capaian itu bisa dilanjut dengan mempercepat pembangunan di tahun anggaran 2024.
"(Serapan APBD) sesuai dengan prediksi 97 persen," tutup Bey.
(bba/mso)
