Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat penambahan kasus COVID-19 terjadi di bulan Desember 2023. Secara total per hari ini, Jumat (29/12/2023) ada sebanyak 10 warga yang dinyatakan positif COVID-19. Beberapa di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari Jepang dan Bali.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wita Darmawanti mengatakan, secara total ada 124 warga positif COVID-19, 118 di antaranya sembuh dan 6 orang masih isolasi mandiri.
"Iya saat ini masih landai tapi tetap ada penambahan. Sebelum-sebelumnya 114 itu terakhir di bulan Mei 2023, baru ada kenaikan kasus lagi di tanggal 15 Desember 2023 sampai sekarang," kata Wita saat dikonfirmasi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, warga yang terpapar COVID-19 ini memiliki riwayat perjalanan dari Jepang dan Bali. Mereka mengalami gejala COVID-19 seperti flu, batuk hingga sesak nafas.
"Kalau yang awal kita temukan perjalanan dari Jepang, satu lagi dari Bali. Setelah itu pastinya kemana-mana, mobilitas orang sudah tinggi jadi mungkin sudah tidak bisa lagi tracing darimana, dalam penyelidikan epidemiologinya ya kita kontak eratnya sudah tidak bisa menentukan dari perjalanan mana yang terakhir," ujarnya.
Dia mengatakan, mereka pertama kali terdeteksi saat melakukan pengobatan di rumah sakit karena memiliki gejala flu berat. Satu orang sempat diisolasi di RSUD Syamsudin SH dan kini sudah dinyatakan sembuh.
"Akhirnya ketika dicoba di PCR sesuai dengan sop COVID-19 ya ternyata memang positif. Kalau yang pertama, dia (isolasi) di rumah sakit karena gejalanya agak lumayan berat dan sesak, tapi sekarang sudah sembuh," sambungnya.
Wita mengatakan, saat ini pihaknya masih mengupayakan pemberian vaksinasi COVID-19 baik untuk dosis ketiga dan keempat. Layanan vaksinasi itu dibuka sejak pukul 08:00 sampai 12:00 WIB di Gedung Juang, Kota Sukabumi.
"Pakai masker dianjurkan ketika kita kekuar dan berinteraksi banyak orang. Kemudian dengan kondisi sekarang, orang batuk, pilek, cepat tertular. Apapun penyakitnya sekarang bukan sesuatu yang baru. Kalau mau menggunakan masker ya gunakan masker, apalagi yang punya penyakit komorbid (penyakit bawaan) dianjurkan untuk pakai masker," tutupnya.
(mso/mso)