Awal Oktober 2023, nama Enuh Nugraha (46), sempat jadi perbincangan hangat di media sosial. Semua bermula saat video unggahan akun YouTube Sinau Hurip menemukan sosok Enuh, pria berpenampilan kusam yang menggelandang di jalanan.
Dalam video tersebut, Enuh mengaku berasal dari Ujungberung, Kota Bandung. Warganet dibuat kaget karena dalam percakapan tersebut terungkap ia adalah alumni lulusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1997.
Pemilik akun YouTube Sinau Hurip, Sukaryo Adiputra (46), mengungkapkan awal mula pertemuannya dengan sosok Enuh Nugraha. Sehari-hari content creator asal Kudus, Jawa Tengah ini memang sering menyisir jalanan mencari orang malang untuk dibantu dimandikan dan diberi makan minum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya jalan, sekitar seminggu atau 10 hari sebelum video tayang, tanggal 2 Oktober ya. Saya lagi ngurus ODGJ, mau pulang ke Kudus siang menuju sore, ketemu dengan ODGJ di pinggir jalan. Saya ajak ngobrol, kemudian saya ajak bersihkan di POM bensin Jalan Lingkar Demak. Dia makan mie dan saat saya minta nulis identitas jadi lebih memastikan kalau namanya Enuh Nugraha, lulusan Teknik Kelautan ITB 97," cerita Adi, begitu sapaannya kepada detikJabar, Kamis (26/10/2023).
Adi saat itu menemui Enuh membawa setumpuk barang-barang bekas yang dirakit dan diyakininya sebagai mainan. Enuh mengaku telah berjalan jauh karena ingin mencari mainan anak-anak. Ia juga tak punya anak istri ataupun saudara alias sebatang kara.
Namun diakui Adi, sesudah mengetahui identitas Enuh, ia pun langsung membuat story WhatsApp dan tersebar dengan cepat. Rupanya, banyak orang yang mengaku mengenal sosok Enuh. Sayang, jejak keberadaannya sempat tak terlacak cukup lama.
"Nah memang video itu setelah tayang rame, saya buat story WhatsApp identitas lengkapnya siapa tahu keluarganya mencari. Ternyata menyebar sampai ke teman-teman kuliah dia. Katanya mereka siap terima, nah saya langsung cari ke Demak," ucap Adi.
"Karena kan kami belum punya rumah singgah ya, setelah dibersihkan itu kami beri kaos Sinau Hurip dan kami kembalikan ke jalan. Kalau ada keluarga yang kontak dan bersedia menerima pulang, akan saya cari dan antarkan. Tapi ternyata sudah 3 minggu ini, hampir sebulan nggak ketemu," lanjutnya bercerita.
Diketahui dari identitas yang diberikan oleh Enuh, pria kelahiran 1 November 1977 itu juga pernah bersekolah di SMAN 10 Cikutra, sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, namun kemudian pindah ke Teknik Kelautan ITB.
![]() |
Keberadaan Enuh nyatanya sudah dinanti kawan seangkatannya di Teknik Kelautan ITB 1997. Di mata kawan angkatannya, Enuh dikenal sebagai sosok yang pintar dan begitu menonjol dalam bidang pelajaran. Namun, Enuh punya sifat yang membuat dia menjadi pendiam dan terkesan membatasi pergaulan di lingkaran teman-temannya.
"Tapi dia menonjol di salah satu mata kuliah, dan dia sempat menjadi andalan di mata kuliah tersebut. Anak-anak sering bertanya sama Enuh, karena dia memang cukup menonjol di situ," kata Irfan Kusuma salah satu kawan seangkatan Enuh, Jumat (27/10/2023).
Di mata kawan seangkatannya, Enuh muda merupakan mahasiswa yang pintar. Meski memiliki kepribadian yang pendiam, dia dulu selalu diandalkan teman-temannya. Bukan hanya itu saja, Enuh juga ternyata merupakan programmer yang handal semenjak berstatus sebagai mahasiswa ITB.
Irfan mengungkap, semenjak menimba ilmu di perkuliahan, Enuh sudah terkenal sebagai mahasiswa yang jago programing seperti FORTRAN.
"Yang pasti, kami semua masih ingat kalau Kang Enuh itu jago programming khususnya mata kuliah FORTRAN," kata Irfan saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (29/10/2023).
Dilansir dari berbagai sumber, FORTRAN adalah Formula Translation yang merupakan bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi. Fortran sebagian besar digunakan untuk sains dan teknik, seperti prediksi cuaca dan lautan numerik, dinamika fluida komputasi, matematika terapan, statistik, dan keuangan.
Keahlian Enuh mengoperasikan FORTRAN pun selalu diingat Irfan dan kawan seangkatannya. Karena keahliannya itu juga, Enuh diajak dosennya saat itu untuk bekerja di salah satu perusahaan konsultan di Bandung selepas lulus kuliah.
"Hampir semua dari kami jika ingin bertanya tentang FORTRAN, pasti cari Kang EN. Oleh karena itu selepas lulus, Kang EN diajak bergabung dengan perusahaan konsultan milik salah satu dosen kami yaitu PT Dinamaritama Consultan," ucap Irfan.
Rupanya kepintaran Enuh tak cuma dikenang oleh rekan satu kampusnya. Fitri (52), tetangga saat Enuh tinggal di Kampung Andir Tengah, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung juga mengenal Enuh sebagai sosok lelaki yang jenius.
Anak Petani
Kepintaran Enuh membuatnya bisa berkuliah di ITB, meski ia hanyalah anak dari seorang petani. Seperti diketahui, sejak lama, ITB dikenal sebagai kampus favorit di Bandung.
Enuh sendiri merupakan anak kelima dari enam bersaudara pasangan Ikar Sukarna dan I'ah. Enuh berasal dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya merupakan petani padi, timun, dan pangan lainnya.
Kedua orang tua Enuh sudah meninggal. Enuh memiliki empat kakak bernama Tati, Iye, Yana, Edi dan seorang adik bernama Eni.
Menurut Fitri, meski Pak Ikar berprofesi sebagai petani, soal pendidikan anaknya dia sangat peduli. Bahkan, Ikar tidak sayang terhadap hartanya dan rela menjual sawah dan tanahnya demi pendidikan Enuh. Ikar terus berjuang, demi pendidikan anak-anaknya. Apalagi Enuh yang dikenal cerdas.
Tak hanya Enuh yang dikenal cerdas, kakak-kakaknya, terutama yang laki-laki semuanya dikenal berpendidikan dan pintar. "Keluarga Pak Ikar orangnya pintar-pintar semua, Edi pintar, Yana pintar, kuliahnya di pertanian," tuturnya.
"Jadi sawah, rumah dijual untuk biaya mengkuliahkan Enuh, seperti pribahasa kaki digunakan kepala dan kepala digunakan kaki itu nggak bohong," tambahnya.
Bahkan menurut Fitri, sebelum berkuliah di ITB, Enuh juga sempat berkuliah di Unpad selama hampir setahun lalu keluar dan diterima di ITB.
"Orangnya jenius, makanya orang tuanya menyekolahkan Enuh ke ITB," ujarnya.
"Bahkan sebelum ke ITB Enuh pernah diterima di Unpad. Di Unpad satu tahun, karena Enuh kekeuh pengen ke ITB jadi dari Unpad keluar, lalu masuk ke ITB," lanjut Fitri.
![]() |
Enuh Akhirnya Ditemukan
Akhirnya, setelah hampir satu bulan pencarian, Enuh ditemukan. Adi menceritakan Enuh ditemukan pada Rabu (8/11/2023) sore sekitar pukul 14.35 WIB di sekitar Pasar Pentungan, Rembang, Jawa Tengah.
"Ditemukan di sekitar Pasar Pentungan Rembang, kalau dari lokasi (penemuan pertama) jalan Lingkar Demak itu jauh banget. Dari jam 11 sampai kurang lebih setengah 3 baru ketemu saya tadi," cerita Adi, pada detikJabar melalui pesan suara.
Penemuan Enuh mengandalkan kekuatan para penonton setia YouTube Sinau Hurip. Kata Adi, Enuh berhasil ditemukan oleh salah satu viewers-nya. Adi langsung yakin bahwa itu adalah Enuh setelah dikirimkan video.
Tak disangka Enuh ditemukan dengan jarak puluhan kilometer dari lokasi awal. Sebab pada awal bulan Oktober lalu, Adi mengaku menemukan Enuh di Jalan Lingkar Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Artinya, butuh waktu kurang lebih selama sebulan untuk Enuh berjalan kaki menyusuri jalan dari Lingkar Demak sampai ke sekitar jalan Pasar Pentungan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Jaraknya pun terbilang cukup jauh, pantauan detikJabar dari Google Maps, jaraknya sekitar 85 kilometer. Adi bahkan meyakini jarak yang ditempuh Enuh bisa jadi ratusan kilometer.
"Itu kalau jalannya lurus (85 KM), sedangkan Enuh itu polanya kalau menurut informasi para viewers secara berurutan yang mengaku pernah lihat, pola jalannya itu random. Sebulan itu jalan bisa kesana kemari muter-muter terus. Andai kata jalan lurus mungkin sejauh itu, tapi kalau jalannya random ya pasti bisa 3-4 kali lipat mungkin jarak tempuhnya," kata Adi.
"Ini viewers Sinau Hurip yang membantu menemukan, tadi juga dibantu diamankan oleh salah satu komunitas supaya tidak kemana-mana. Cuma tadi kalau ceritanya viewers yang menemukan, dia itu keluar masuk gang, jadi random banget," lanjutnya.
Disambut Penuh Syukur
Terlepas dari rumitnya pencarian, kepulangan Enuh disambut dengan penuh rasa syukur. Bahkan teman-temannya sudah menyiapkan makanan, tempat tinggal sementara, dan memberi support pemeriksaan kesehatan Enuh.
"Tadi diambil tes darah oleh Puskesmas selama sejam lah, dari 09.30 WIB. Ini dari kemarin banyak tamu. Teman-teman kumpul ke sini pengen ketemu, banyak yang mau vidcall juga, ada juga yang baru pada di jalan otw ke sini," kata Irfan, Sabtu (11/11/2023).
Saat ditemui detikJabar di kediaman salah satu rekannya, Enuh dalam kondisi sehat. Teman-teman seangkatannya pun terlihat sigap menemani dan mengurus Enuh.
Teman-temannya nampak semringah melepas rindu dan mencoba berkomunikasi dengan Enuh. Mereka mencoba mengajak Enuh bernostalgia semasa di bangku kuliah. Meskipun tidak mudah, tapi diakui oleh Irfan bahwa Enuh masih punya ingatan yang luar biasa.
"Tapi ini ingatannya luar biasa. Waktu kami jemput ke Kudus itu dia nggak langsung menyapa atau mengenali, tapi senyum. Kemudian kami tanya 'ini teman-teman Kelautan 97, ingat namanya siapa saja?'. Dia bisa menyebutkan nama lengkap kami. Ada beberapa teman yang dekat ya, nama saya salah satunya disebut, kemudian Semeidi, Yadi, Yessi, banyak yang disebut nama lengkapnya," kata Irfan.
Irfan mengatakan Enuh juga masih ingat nama dosen pembimbingnya dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)-nya. Selain itu, Enuh sempat menyebutkan nama lengkap adik tingkatnya yang pernah satu tempat kerja dengannya. Namun sepertinya ingatan Enuh hanya bertahan sampai di situ.
"Jadi kalau wajah, dia masih meraba ini itu siapa? Kalau nama itu baru ingat betul. NIM-nya juga kami cek betul. Nah jadi kalau kami perhatikan, kalau kita bertanya tentang memori di belakang atau sebelum tahun 2005-2006, dia sangat kuat. Tapi kalau selepas itu misalnya dia jalan ke mana saja? Itu udah nggak ingat," lanjutnya.
Selain rasa syukur dapat menemukan kembali rekan lamanya dalam kondisi sehat, mereka juga dibuat takjub dengan kemandirian dan ingatan Enuh. Ia masih ingat betul cara solat, waktu solat, dan bacaan solat yang tepat.
"Awalnya kita juga bingung bisa nggak ya pakai hoodie sendiri? Minum tolak angin? Dan lainnya karena kan ada indikasi gangguan jiwa ya. Tapi ternyata bisa, mandi sendiri juga bisa. Jangan cuma mandi, solat, wudu, tahapan dan bacaannya bener," ucap Irfan.
"Saya dampingi waktu solat, saya dengarkan betul ternyata bacaannya betul. Wudu juga betul urutannya," lanjutnya.
Enuh kini mendapat perawatan di rumah sakit jiwa di Kabupaten Bandung Barat. Rekan-rekannya setia memberi dukungan bahkan mengantar Enuh untuk dirawat intensif ke rumah sakit jiwa (RSJ).
"Ya jadi ada kabar baik, Kang Enuh ini diberi kemudahan untuk melanjutkan penanganan di RSJ Cisarua, Parongpong (Kabupaten Bandung Barat). Sudah dapat rujukan dari dokter kejiwaan pada Sabtu lalu, hari ini sudah bisa dimasukkan ke RSJ. Kami antar bersama," kata Irfan, Senin (13/11/2023).
Perawatan di RSJ Cisarua, kata Irfan hanya untuk sementara saja. Menurut keterangan dokter, Enuh akan dirawat maksimal sampai satu bulan. Kemudian Irfan dan rekan-rekan akan menunggu arahan tim medis dari RSJ.
Selain itu, Enuh juga sudah mendapatkan pengecekan kesehatan untuk kondisi tubuh bagian dalamnya. Irfan mengaku kondisi Enuh dalam keadaan sehat. Rasa khawatir sempat menghampiri, mengingat temannya itu sudah bertahun-tahun hidup di jalanan.
"Alhamdulillah sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dan perawat dari Puskesmas Kiaracondong, dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengecekan laboratorium. Alhamdulillah hasil pemeriksaan darah kolesterol, gula, asam urat semuanya bagus," ujar Irfan.
"Pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi fisik dan psikis Kang Enuh juga sudah dilakukan di RS Al Islam Bandung. Mulai dari rontgen dan pengecekan organ dalam melalui pengecekan sampel kotoran. Secara umum hasilnya baik dan dinyatakan sehat secara fisik," lanjutnya.
Pada akhir bulan November, terhitung sudah dua pekan Enuh menjalani rehabilitasi di sana. Irfan pun melaporkan kondisi terkini rekannya yang jauh lebih sehat, bahkan lebih responsif saat diajak berinteraksi dengan seseorang.
"Saat ini Kang Enuh masih menjalani pengobatan intensif di bawah pengawasan langsung dokter jiwa di RSJ Cisarua Lembang," kata Irfan saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (28/11/2023).
"Alhamdulillah, kalau hasil informasi dokter yang menangani Enuh selama di RSJ Cisarua, kondisi fisiknya terlihat lebih sehat, lebih aktif dan responsif saat diajak bicara. Sehingga interaksi lebih baik, bisa lebih banyak ngobrol yang terarah," ungkapnya menambahkan.
Selain itu, Irfan juga mengatakan bahwa memori ingatan Enuh kini makin kuat. Enuh sekarang sudah mengingat nama teman-teman angkatannya, hingga kegiatan ataupun kejadian yang dialami semasa kuliah dulu.
Irfan pun memperkirakan proses rehabilitasi untuk Enuh bakal memakan waktu hingga Desember 2023. Setelah itu, Enuh bakal mendapat penanganan lanjutan supaya ia bisa beraktivitas dan kembali ke lingkungannya secara mandiri.