.webp)
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) menggelar doa bersama dan aksi protes kepada Satpol PP Kota Bandung di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (25/12/2023) sore. Hujan yang turun tak menghalangi orasi yang secara bergiliran disampaikan para PKL.
Orasi hari ini masih memuat tuntutan yang sama, yakni meminta Pemkot Bandung menata para PKL. Harapannya agar mereka bisa kembali berjualan di area pedestrian Jalan Dalem Kaum.
"Ini mah aksi damai aja, secara bergiliran kami ingin menyampaikan aspirasi dan protes karena penyerangan Satpol PP kemarin. Tuntutannya masih sama, cuma hari ini kan ada perwakilan dari Pemkot Bandung, jadi kami ini minta (Sekda Kota Bandung) Pak Ema menanggapi, kalau bisa ke sini," kata Yani (31), salah seorang pedagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yani mengaku sudah 10 tahun lebih berjualan sosis bakar di Jalan Dalem Kaum. Ia dan teman-temannya mengaku meminta keadilan, sebab sejak tanggal 7 Desember 2023 hingga kini mereka tak boleh berjualan.
"Jadi zona merah itu kan di sekitar sini ada 7 titik, tapi kenapa dari zaman RK (Walkot Ridwan Kamil) sampai sekarang itu PKL Dalem Kaum terus yang diincer dan diobrak-abrik. Padahal kami tidak merugikan pemerintah, tidak merusak fasilitas, tidak membuat kemacetan, karena kan di sini zona pejalan kaki," keluh Yani.
"Sekalinya kami jualan lagi, kami seperti dibinasakan. Dipukulin, diinjek, kemarin juga dibilang siram minyak panas, itu bohong. Ini saya kemarin jadi salah satu korban, saya didorong dan dipelintir, kemarin saya keluar uang untuk urut. Jadi bukan untung, malah buntung," lanjutnya.
 Para PKL demo di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (25/12/2023) sore. (Foto: Anindya Aurellia) Devi/detikJabar |
Lagu Halo-halo Bandung pun digemakan oleh massa. Namun pada lirik "sekarang telah menjadi lautan api", diganti menjadi "sekarang telah menjadi lautan Tibum".
Tak cuma orasi secara bergiliran, para PKL juga memanggil-manggil nama Ema Sumarna yang merupakan Sekretaris Daerah Kota Bandung dan memintanya untuk datang menghampiri.
"Ya kami ini cuma mau cari makan, namanya peragang kaki lima ya pasti di pinggir jalan. Seperti di Pasar Baru itu kan juga sebetulnya zona merah, tapi kenapa mereka masih bisa berjualan dengan tenang? Kalo kami sejak awal juga sudah menolak juga jadi belum sempat pindah, tempat parkir bukan tempat jualan," ucap Yani.
Hingga saat ini, aksi orasi dari para PKL masih berlangsung. Ratusan Satpol PP pun berjaga di lokasi.
(aau/orb)
