Pujiatun (38) memang tak ikut merayakan Hari Raya Natal. Tapi, boleh jadi ia salah satu orang yang ketiban berkah setiap Natal.
Sudah lebih dari 20 tahun, keluarganya secara turun temurun berjualan Sate Ayu di sebelah Gereja Kristen Jawa Bandung, Jalan Merdeka, Babakan Ciamis, Kota Bandung. Natal menjadi salah satu yang dinanti-nanti.
"Sebetulnya jualan setiap hari, tapi memang andalkan hari Minggu karena banyak yang ibadah. Sama Natal ini, pokoknya pasti selalu rame bisa dua kali lipat dari hari biasa," cerita Puji, Senin (25/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puji mengaku sejak pandemi, pendapatan usahanya mengalami penurunan. Setiap weekdays, penghasilan yang didapatkan tak menentu. Katanya, hanya pembeli tetap yang mampir seperti dari sekolah dan perkantoran di sekitar jalan Merdeka.
Meskipun begitu, ia mengaku bersyukur karena saat ibadah Gereja, Misa, hingga Natal, keuntungan hingga jutaan rupiah bisa dikantonginya.
"Jualan dari jam 06.00-14.00 WIB, kalau Natal ini biasa mulai rame di jam 11.00. Kalau hari-hari kan nggak tentu ya (pendapatan) paling tiga juta. Tapi kalau ada ibadah, Natal gini bisa lima juta lebih. Itu aja sudah jauh (menurun) karena pandemi. Sebelum pandemi malah kalau Natal bisa sampe tujuh juta," ucapnya.
Sate sapi jando jadi favorit para pelanggannya. Daging sapi dengan irisan lemak daging ini dibakar selama beberapa menit, teksturnya masih terasa empuk di mulut.
Jandonya gurih dan kenyal. Berpadu dengan siraman saus kacang yang gurih, manis, sekaligus sedikit pedas dari sambal. Tak lupa, acar timun dan wortel jadi pendamping yang segar.
Puji dan keluarganya adalah perantau dari Klaten, Jawa Tengah. Berdagang di sebelah Gereja Kristen Jawa membuatnya serasa kembali ke kampung halaman, sebab mayoritas pelanggannya juga dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekitarnya.
Seperti Wahyu, salah satu jemaat asal Semarang yang membelikan putrinya sate ayam buatan Puji. Ia terlihat berkomunikasi dengan sang penjual menggunakan bahasa Jawa.
"Iya saya langganan, soalnya enak dan cari sarapan yang dekat dari Gereja. Udah tau kan penjualnya orang Jawa juga, jadi kalau misalnya ngobrol atau ngomongin harga dan porsinya gitu pakai bahasa Jawa. Iya, jadi seperti balik ke Jawa Tengah," ceritanya sambil tertawa.
Tak cuma jadi langganan para jemaat Gereja, Sate Ayu juga jadi langganan para pejabat Balai Kota Bandung. Puji mengaku, satenya adalah menu favorit mantan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
"Dulu zaman ibu, boleh jualan di dalam Balai Kota. Jadi dulu banyak langganan pejabat, terus nggak boleh jadi pindah ke sini. Kalau ini mah favoritnya Pak Yana sih paling sering," kenangnya.
Seporsi sate isi sepuluh tusuk lengkap dengan lontong, dibanderol dengan harga Rp30 ribu saja. Selain Sate Sapi dan Jando, ada pula Sate Ayam, dan Sate Kambing yang tak kalah enak. Detikers tertarik mencoba?
![]() |
(aau/tey)