Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Dadang Darmawan membenarkan seminggu ini hujan tak kunjung turun. Dampaknya, BPBD Ciamis kembali menerima permohonan dari desa untuk distribusi air bersih.
"Ya kami menerima 3 laporan dari 3 desa untuk meminta air bersih lagi. Setelah kami cek ternyata benar warga mengalami kekurangan air bersih dan langsung kami suplai," ujar Dadang Darmawan, Kamis (21/12/2023).
![]() |
Tiga desa yang membutuhkan air itu yakni Desa Cigayam, Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar dan Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Sebanyak 3 tangki air bersih langsung dikirim ke tiga desa tersebut.
"Memang sebelumnya suplai air bersih sudah dihentikan beberapa pekan karena sudah memasuki musim hujan dan sumur warga kembali penuh. Tapi ternyata baru seminggu tidak hujan, sumur warga di wilayah itu kembali kering," kata Dadang.
Dadang menyebut, menurut teori seharusnya saat ini sudah memasuki musim hujan. Di Ciamis hujan banyak terjadi di wilayah Utara, sedangkan di wilayah Selatan belum merata. Selain itu, suhu di Ciamis pun kini terasa cukup panas dari biasanya.
Sebelumnya, BPBD Ciamis pun telah memberlakukan siaga bencana banjir dan longsor. Mengingat beberapa waktu lalu telah terjadi bencana longsor dampak dari intensitas hujan yang tinggi.
"Sebetulnya sekarang kami sudah masuk siaga banjir dan longsor. Karena beberapa waktu lalu sudah terjadi longsor di beberapa titik dan telah menelan dua korban jiwa. Meski demikian, kami tetap melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih, gratis," ucapnya.
Bagi masyarakat yang kembali mengalami krisis air bersih bisa melapor ke BPBD Ciamis melalui pemerintah desa masing-masing. Kemudian pemerintah desa mengajukan permohonan distribusi air bersih ke BPBD Ciamis.
"Jadi mengingat sekarang sudah memasuki musim hujan, ketika ada laporan permohonan air bersih akan kami cek dulu. Tapi memang benar yang 3 desa itu setelah kami cek sumur warga kering," pungkasnya. (yum/yum)