Kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat, tak terkecuali di Kota Bandung. Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, data terakhir para Senin (18/12/2023) ada 51 kasus konfirmasi aktif COVID-19 di Kota Bandung.
Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, sebagian besar pasien tanpa gejala sehingga melaksanakan sesuai arahan Kemenkes melaksanakan isolasi di rumah masing-masing. Sedangkan 13 orang yang dirawat, dengan rincian satu orang bergejala berat, 8 orang bergejala sedang, sisanya 4 orang bergejala ringan.
Seiring adanya peningkatan kembali kasus COVID-19 ini, seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), seperti klinik, puskesmas, laboratorium kesehatan, hingga rumah sakit daerah, termasuk tenaga kesehatannya untuk siaga dan bersiap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anhar mengatakan Dinkes Kota Bandung segera melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19. Ia menyebut saat ini Dinkes telah menerima 290 vial vaksin untuk 1.450 orang dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.
"Sesuai dengan arahan Kemenkes, kami prioritaskan untuk tenaga kesehatan yang belum lengkap vaksinasinya, belum 4 kali, minggu ini kami akan sisir," kata Anhar.
"Kami akan mengirimkan ke seluruh fasilitas kesehatan, khawatir ada tenaga kesehatan yang belum lengkap vaksinasinya, semoga cukup," imbuhnya.
Rencananya, Dinkes akan mengajukan kembali penambahan vaksin kepada Kemenkes. Selain nakes, kata Anhar, prioritas lainnya yakni Lansia dan yang memiliki Komorbid.
"Sesudah itu baru masyarakat yang belum lengkap, jadi memang ada tahapan. Rencananya kami akan mengajukan lagi. Maunya 1000 vaksin, karena tampaknya masyarakat juga sudah banyak yang menanyakan kepada kami," ujarnya.
Selain kesiagaan dan perlindungan tenaga kesehatan, yakni layanan vaksinasi. Dinkes juga telah mengimbau rumah sakit menyediakan 10 persen ruang untuk pasien terpapar.
"Kalau untuk pemeriksaan sudah berjalan, lab lab kita sudah siap menerima kalau untuk pelayanan tracing juga Sudah berjalan. Meskipun sebetulnya belum ada arahan secara teknik dari Kemenkes, jadi nampaknya akan memanfaatkan ruang isolasi yang sudah ada di rumah masing-masing," kata dia.
Anhar juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama yang bepergian. Terlebih, sebentar lagi libur natal dan tahun baru akan tiba.
Ia mengimbau masyarakat yang sedang sakit untuk memakai masker dan menghentikan aktivitas luar ruangan dan menjaga kondisi badan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Ya tracingnya sudah dilakukan, kita melakukan tracing biasa seperti dulu lah. Menkes sudah membuat surat edaran kepada kami, yang pertama untuk yang sakit pakai masker dan mengurangi aktivitas. Kemudian yang kedua, vaksinasi untuk yang belum," katanya.
"Kewaspadaan tetep, kalau tidak perlu, menghindari kerumunan sesuai dengan arahan dari pimpinan menghindari kerumunan yang tidak perlu, tapi jangan panik berlebihan," lanjur Anhar.
(aau/sud)