Pengguna Medsos Naik, Bupati Ajak Mahasiswa Tepis Hoaks Jelang Pemilu

Pengguna Medsos Naik, Bupati Ajak Mahasiswa Tepis Hoaks Jelang Pemilu

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 10:56 WIB
Bupati Cianjur Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Cianjur mengingatkan warga terutama mahasiswa untuk bijak bermedia sosial. Apalagi, saat ini mendekati masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menjelang Pemilu biasanya banyak berita palsu atau informasi bohong (hoaks) sehingga membuat suasana menjadi panas. Selain itu juga timbul provokasi yang bisa memecah belah bangsa.

"Kita saat ini sedang proses pemilihan umum tahun 2024 sebagaimana kita ketahui yang disampaikan tadi bahwa sekarang sudah agak menghangat," kata Bupati Cianjur Herman Suherman dalam acara detikJabar Goes To Campus di Universitas Putra Indonesia Cianjur, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengatakan, suasana kampanye tahun 2023-2024 ini mengalami perubahan yang siginifikan terutama dalam hal penggunaan media sosial. Di Kabupaten Cianjur sendiri, pengguna media sosial meningkat sebesar 40 persen jika dibandingkan belasan tahun yang lalu.

"Tentunya beda dengan kampanye-kampanye masa lalu, pada saat saya dulu mencalonkan bupati. Media sosial di Kabupaten Cianjur sangat kecil hanya 3 persen, 15 tahun yang lalu tapi sekarang dengan hasil survei yang menggunakan medsos sudah sangat melejit bahkan hampir 40 persen medsos di cianjur sudah berjalan. Ini kecepatan yang sangat melejit dalam dunia medsos," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Dulu di Sindangbarang, Agrabinta, Cidaun apalagi di Leles nggak ada (medsos). Tapi sekarang di 30 Kecamatan medsos sudah pada punya. Apalagi di perkotaan biasanya satu rumah ada 4-5 (orang) ibunya, bapaknya, anaknya termasuk pembantunya punya medsos sehingga informasi-informasi yang disampaikan oleh siapapun cepat sampai," sambungnya.

Oleh sebab itu, Herman mewanti-wanti para mahasiswa agar bisa memanfaatkan situasi kecanggihan teknologi. Dia meminta agar mahasiswa dapat menghindari dan tidak menyebarkan informasi bohong (hoaks).

"Saya titip di tengah-tengah kecanggihan teknologi ini bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya, hindari hoaks. Tentunya dengan hoaks-hoaks ini menurut agama juga tidak baik, kalau kita memberikan hoaks yang tidak benar, dibaca oleh sekian ribu atau juta orang itu dosa itu harus dipertanggungjawabkan," katanya.

(sud/sud)


Hide Ads