Satreskrim Polres Pangandaran akan mendalami persoalan penyaluran uang Program Indonesia Pintar (PIP) salah satu SMK swasta di Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Herman mengatakan hasil klarifikasi ke pihak SMK Miftahul Ulum Cimerak soal dugaan uang PIP yang akan diselewengkan itu, terungkap dari viralnya sebuah potongan video sejumlah siswa yang diduga terlantar.
"Jadi hasil klarifikasi kami, awalnya informasi tersebut viral di media sosial terkait sejumlah pelajar yang merasa ditelantarkan usai mencairkan PIP. Kami telah mendatangi sekolah itu untuk melakukan klarifikasi," kata Herman saat dihubungi, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah didatangi, kata Herman, benar ada penarikan yang dikumpulkan oleh pihak sekolah. Hal tersebut sudah akan dikoordinasikan dengan pihak orang tua.
Sementara, keterangan dari video viral itu, para siswa tidak bisa kembali ke sekolah karena tidak ada bensin.
"Kami telah konfirmasi, saat penarikan itu bukan hanya enam orang siswa. Semuanya sekitar 30 orang," ucap Herman.
Setelah pencairan itu, kata Herman, mereka semua diajak kembali ke sekolah. Apabila yang tidak ada bensin, diminta merapat ke SPBU.
"Namun enam siswa itu mungkin tidak dengar atau tidak tahu, jadi tidak ikut. Kemudian mereka membuat video itu," kata Herman.
Ia mengatakan dari Saber Pungli Pangandaran sudah mengklarifikasi. "Benar ada penarikan. Kami pun tanya uangnya. Ternyata masih utuh," ucapnya.
Menurutnya, dalih sekolah, bila uang tersebut diberikan kepada pelajar khawatir digunakan sesuai porsinya.
"Untuk itu pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan orang tua terkait pembagiannya," ujar Herman.
"Jadi saat ini baru sampai di sana. Keterangan sekolah, mereka akan koordinasi dan menyerahkan uang itu kepada orang tua siswa. Nah, Saber Pungli pun sebenarnya tidak mengamankan uang itu. Juga tidak OTT. Cuma klarifikasi," katanya.
Kata dia, uangnya masih di sekolah dan masih utuh. "Tidak tahu hari ini, apakah sudah diberikan ke orang tua atau belum," katanya.
Ihwal keterangan siswa pembuat video, polisi belum melakukan penyelidikan. "Kalau soal video viral itu belum. Baru pihak sekolah yang diminta keterangan," katanya.
Herman mengatakan, akan terus melakukan pendalaman penyelidikan persoalan tersebut. "Apa disana ada tindak pidana atau tidak," ujarnya.
Sementara, kata Herman, belum ditemukan indikasi tindak pidana. "Kami akan kawal sampai uang itu sampai kepada yang bersangkutan," katanya.
Ketua Saber Pungli Pangandaran Kompol Sukmawijaya mengatakan Sekolah itu (SMK Miftahul Ulum Cimerak) telah sudah empat kali mencairkan PIP. "Kemarin yang viral itu yang keempat," katanya.
Sukmawijaya mengatakan, rencana itu, pihak sekolah mau musyawarah dengan orang tua murid. "Kami hanya mencegah untuk mencegah jangan sampai terjadi penyimpangan. Upaya saber pungli kan itu fungsinya," ucap dia.
"Katanya, mau panggil orang tua untuk dimusyawarahkan. Jadi maunya orang tua seperti apa. Kata pihak kepala sekolah," jelas Sukmawijaya yang juga menjabat sebagai Wakapolres Pangandaran.
Menurutnya, uang PIP itu memang berencana diserahkan kepada orang tua langsung. "Tapi dengan adanya video viral kemarin, kami coba klarifikasi. Penyimpangan (uang PIP) itu sementara belum terjadi," katanya.
(yum/yum)