COVID-19 Naik Lagi, Dinkes Jabar Minta Faskes Siapkan Ruang Isolasi

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 12 Des 2023 11:00 WIB
Ilustrasi ruang isolasi. Foto: Pradita Utama
Bandung -

Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat puluhan kasus terkonfirmasi COVID-19 sepanjang November 2023. Karena itu, rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Jawa Barat diminta untuk kembali menyediakan ruang isolasi.

Data yang dicatat Dinkes Jabar, selama periode 1-30 November 2023 terdapat 87 kasus aktif COVID-19. Adapun Kota Bekasi jadi daerah paling banyak dengan 19 kasus, disusul Kota Bandung dan Kota Depok dengan 14 kasus.

Kepala Dinkes Jabar Vini Andiani Dewi mengatakan meski terdapat penambahan kasus aktif, namun dia menyebut kondisi pasien diketahui dalam keadaan sehat. Dari jumlah itu, 18 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

"Jadi yang 87 itu yang parahnya cuma 2 masuk ICU tapi sudah baik. Jadi nggak separah dulu. Jadi dari 87 itu sudah sembuh sekitar 18. Ini kasus baru selama bulan November (awal) Desember ini," kata Vini, Selasa (12/12/2023).

Karena itulah, rumah sakit hingga fasilitas kesehatan di seluruh Jabar diminta untuk mempersiapkan kembali penanganan pasien COVID-19 seperti menyediakan ruang isolasi khusus.

"Untuk COVID-19 diharuskan 10 persen ruang isolasi, itu harus ada. Malahan tenaga kesehatan di lapangan sudah siap, karena sisa pandemi corona kemarin," ujar Vini.

"(Faskes) sudah siap. Wajib 10 persen disiapkan untuk ruang isolasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Vini mengungkapkan, Pemerintah Jawa Barat telah mengeluarkan himbauan terkait vaksinasi kepada masyarakat yang belum sempat melakukan vaksinasi secara lengkap.

"Kalau sekarang vaksinasi untuk masyarakat yang belum empat kali, belum booster," ucapnya.

Masih kata Vini, Dinkes Jabar juga masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait kemungkinan adanya pemberian vaksinasi dosis kelima. Dia menyebut, wacana vaksinasi lanjutan muncul seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini.

"Kami belum menerima juknisnya dari Kementerian Kesehatan, ini juga kan antisipasi karena lonjakan di negara luar sebetulnya. Tapi kalau dari informasi secara lisan menyampaikan untuk masyarakat tidak dibatasi," tutup Vini.




(bba/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork