Gejala COVID-19 Varian Terbaru, Warga Jabar Wajib Tahu!

Gejala COVID-19 Varian Terbaru, Warga Jabar Wajib Tahu!

Vidya Pinandhita - detikJabar
Minggu, 10 Des 2023 06:00 WIB
Coronavirus Covid-19
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/loops7)
Jakarta -

Kasus COVID-19 kembali ngegas di Indonesia. Hal ini disinyalir karena penyebaran varian Eris EG.5. Varian inilah yang juga membuat kasus COVID-19 di Singapura naik.

Lantas, apa yang jadi penyebab melonjaknya kasus COVID-19? Seperti apa varian Eris EG.5 ini dan bagaimana gejalanya?

Dikutip dari detikHealth, Minggu (1/12/2023), dokter paru menyebut, ada kemungkinan kenaikan kasus kali ini disebabkan antibodi masyarakat yang menurun sejak suntikan terakhir vaksin COVID-19. Seperti apa gejala yang dialami pasien COVID di RI?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat situasi di Indonesia kali ini, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) menyebut gejala yang ditimbulkan oleh subvarian Omicron yang telah merebak sebelumnya, yakni BA.4 dan BA.5 pun hampir serupa.

"Terutama Omicron BA.4 dan BA.5 selain hidung meler, juga nyeri tenggorok. Gejala nyeri otot, nyeri badan, nggak enak badan adalah gejala umum. Hampir sama semua COVID itu terjadi. Jadi gejalanya nggak terlalu berbeda, mirip-mirip saja," ujarnya dalam konferensi pers, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

dr Erlina juga menjelaskan, secara teori, tingkat proteksi yang diberikan vaksin COVID-19 kepada tubuh masyarakat memang menurun dalam waktu hitungan bulan. Walhasil, penting untuk masyarakat terutama lansia dan pengidap komorbid mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 booster.

"Seiring waktu daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan COVID-19 yang dihasilkan vaksin mulai declining, berkurang terutama setelah bulan ke-6 sampai ke-12," jelas dr Erlina.

"Ada kemungkinan bahwa titer antibodi juga menurun karena sudah lama kita divaksin. Sudah lebih dari enam bulan dan secara teori harusnya (antibodi) menurun," ujarnya lebih lanjut dalam kesempatan tersebut. Sebab menurutnya, EG.5 sebenarnya sudah ditemukan di Indonesia sejak Juli. Namun saat itu, kasus COVID-19 tak meningkat meskipun varian ini telah ditemukan.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul COVID RI Naik saat Varian 'Eris' EG.5 Mulai Dominan, Ini Gejalanya




(vyp/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads