Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi bakal melakukan pengkajian terkait bencana pergerakan tanah di Desa Bencoy, Sukabumi. Kajian dilakukan untuk melindungi serta mencegah warga untuk terhindar dari musibah yang sama.
Hal itu diungkapkan olehnya saat mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Bencoy, Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu. Dampak dari bencana tersebut membuat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
"Ketika ada rekomendasi yang mengharuskan relokasi, harus kita lakukan. Semua ini agar masyarakat bisa merasa aman dan nyaman," kata Iyos dalam keterangan tertulis, Senin (11/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia mengatakan pihaknya turut menyampaikan terima kasih kepada BNPB karena telah melakukan pengecekan di lokasi bencana dan menyalurkan bantuan.
"Amanah ini akan kita salurkan untuk kepentingan mereka yang membutuhkan," tuturnya.
Sementara itu, Letjen TNI Suharyanto mengatakan kedatangannya ke Sukabumi untuk melihat langsung dampak dari pergerakan tanah. Hasil peninjauan, lahannya memang sangat kritis.
"Kami datang diperintahkan Bapak Presiden Joko Widodo. Seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu terjadi bencana di sini. Kami dari pusat ingin datang secara langsung," ujarnya.
Berkaitan bencana pergerakan tanah ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat.
"Pada saat tanggap darurat ini, pusat harus hadir memberikan bantuan. Paling tidak, masyarakat yang terdampak secara langsung bisa secepatnya teratasi. Kami pun akan rapat koordinasi untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya," jelasnya.
Apalagi, di penghujung 2023 hingga awal 2024 curah hujan akan sangat lebat. Khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi.
"Berdasarkan perkiraan BMKG curah hujan akan sangat lebat. Tentu saja kita memerlukan atau meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Sehingga, pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari lalu tidak terulang lagi," tutupnya.
(akn/ega)