Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mewanti-wanti para pecinta alam untuk tidak melakukan pendakian atau mendekati kawah gunung aktif selama musim hujan.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, ada potensi bahaya di balik keindahan gunung saat musim hujan tiba. Dia pun mencontohkan kejadian erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat beberapa hari lalu.
Hendra mengatakan, saat itu Gunung Marapi tampak aman tanpa ada tanda-tanda bakal erupsi. Namun tiba-tiba, gunung dengan ketinggian 2.881 mdpl itu memuntahkan awas panas dan material vulkanik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, 23 pendaki dari 75 pendaki yang sedang berada di Gunung Merapi ditemukan tewas.
"Kita mengamati, kita buat edaran dan kordinasi ke pemerintah setempat untuk mengingatkan jangan dulu ada orang yang mendaki saat musim hujan. Kalau lihat video di Marapi kan gak ada apa-apa (satu hari sebelumnya), itu yang membunuh itu," kata Hendra di kantor Badan Geologi Bandung, Sabtu (9/12/2023).
"Tapi kalau seperti (anak) Krakatau yang meletus itu kita malah hati-hati. Yang bahaya itu justru yang tiba-tiba, kalau gunungnya kelihatan asap kan gak usah diingatkan orang gak mau mendekat," lanjutnya.
Hendra menjelaskan, saat musim hujan magma yang ada dalam kawah gunung aktif akan terkena aliran air hujan sehingga berpotensi menimbulkan letusan freatik yang digerakkan oleh uap air.
Karena itu, potensi bahaya gunung api aktif saat musim hujan lebih besar ketimbang saat musim kemarau. "Iya (lebih besar bahanya saat musim hujan)," ujarnya.
Selain letusan freatik, lanjut Hendra, musim hujan juga membuat gas vulkanik di kawah gunung menjadi tidak terurai. Karena itu, akan jadi bahaya jika ada orang yang menghirup gas beracun tersebut.
"Kita kordinasi kita sampaikan untuk tidak mendekati kawah atau menginap, karena bukan hanya masalah freatik, gas vulkanik itu kalau sedang mendung atau hujan itu terkonsentrasi karena tidak terurai matahari," jelas Hendra.
Di Jawa Barat sendiri, diketahui ada tujuh gunung api aktif tipe A. Tujuh gunung tersebut ialah Gunung Tangkuban Parahu (Bandung Barat-Subang), Gunung Guntur (Garut), Gunung Papandayan (Garut).
Baca juga: Ancang-ancang Jabar Hadapi Bencana Alam |
Kemudian Gunung Galunggung (Tasikmalaya-Garut), Gunung Gede (Bogor-Cianjur-Sukabumi), Gunung Salak (Sukabumi-Bogor) dan Gunung Ciremai (Kuningan-Cirebon-Majalengka).
Adapun status dari tujuh gunung tersebut ialah ada di tingkat level I atau normal. "Statusnya normal semua. Gunung tipe A aktif ya," pungkas Hendra.