Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Subang terus meningkat. Peningkatan kasus tersebut tercatat sejak tahun 1999 hingga bulan Oktober 2023. Mirisnya, kasus angka HIV/AIDS sendiri didominasi oleh kaum LGBT yang berada di Subang.
Kadinkes Subang dr. Maxi mengatakan, sejak tahun 1999 hingga bulan Oktober 2023 ini pihaknya telah mencatat kasus HIV/AIDS berada di angka 2.800 orang. Dalam setiap tahunnya, sebanyak 250 kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Subang.
"Sampai bulan Oktober tahun 2023 kami sudah mencatat sekitar 2.800 orang sejak tahun 1999 angka pertambahan per tahun itu kira-kira di angka 200 sampai 250 kasus itu tergantung banyaknya tes yang kita lakukan. Tahun 2023 sampai bulan Oktober kami sudah melakukan seribu tes, kalau melakukan tesnya semakin banyak tentu yang ketemunya makin banyak juga," ujar Maxi di Subang, Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Maxi, terdapat beberapa faktor terjadinya penyebaran penyakit HIV/AIDS di Subang, dengan diantaranya seks bebas, penyebaran dari gen, serta jarum suntik. Untuk di Subang sendiri peningkatan kasus HIV/AIDS diisi oleh kaum LGBT yang memang tercatat memiliki kelompok.
"Paling tinggi adalah penyebaran ada hubungan seksual namanya, yang kedua ada penyebaran dari ibu ke anak, dan yang ketiga dari jarum suntik. LGBT tinggi karena di Subang ada komunitas dan sekitar 19 persen dari kasus baru adalah dari LGBT. Kalau total 2.800, LBGT sumbang kasus HIV/AIDS 33 persen," katanya.
"Untuk di Jabar kita urutan di 12 tapi Alhamdulilah yah kita dulu kita bisa rangking 6 ini turunnya bagus ini mudah-mudahan kita peringkat terakhir," sambungnya.
Berdasarkan data Dinkes Subang, Maxi mengungkap terdapat 600 kaum LGBT. Namun, dalam pengakuan kaum tersebut, menurut Maxi tercatat sebanyak 3.000 anggota dari LGBT di Subang.
"Kita sebenarnya ada satu kelompok LGBT, itu pengakuan mereka di medsos itu anggotanya ada sampai 2.500 sampai 3.000. Tapi yang sudah ada data dan kontak dengan orang kesehatan cuman 600," ungkapnya.
Untuk menekan angka HIV/AIDS di Subang, Pemkab melalui Dinkes Subang akan terus memberikan penyuluhan kepada beberapa pilar yang dianggap berkaitan dengan penyebaran penyakit HIV/AIDS di Subang.
"Nah untuk mencapai itu kita strateginya ada 3, namanya triple ninety five atau triple 95. Jadi 95 persen orang beresiko tinggi yah misalnya lelaki sama lelaki, kaum waria, kemudian pekerja seks itu semuanya kita tes. Kemudian 95 yang kedua ialah dari yang positif hasil tes itu 95 harus mulai pengobatan. Nah yang ketiga ialah 95 persen dari yang jalani pengobatan dia menurun kadar virusnya," pungkasnya.
(dir/dir)