Israel mengultimatum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar mengosongkan gudang berisi pasokan medis di Gaza selatan. Sementara itu, WHO menolak perintah tersebut.
"Hari ini, WHO menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan pasokan kami dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam waktu 24 jam, karena operasi darat akan membuatnya tidak dapat digunakan lagi," tulis Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. di X seperti dikutip dari detikHealth, Selasa (5/12/2023).
"Kami mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentara Israel pada hari Senin (4/12) mengirim puluhan tank ke Gaza selatan sebagai bagian dari perluasan tindakan terhadap Hamas. WHO menyebut jumlah rumah sakit yang beroperasi di Gaza telah berkurang dari 36 menjadi 18 dalam waktu kurang dari 60 hari.
Dua belas rumah sakit masih tetap beroperasi di bagian selatan Jalur Gaza.
Baca juga: Detik-detik Hamas Bebaskan Sandera Israel |
Pada konferensi pers sebelumnya direktur regional WHO untuk Mediterania timur, Ahmed al-Mandhari, mengatakan operasi darat militer di Gaza selatan berisiko membuat ribuan orang kehilangan layanan kesehatan.
"Kami melihat apa yang terjadi di utara Gaza. Ini tidak bisa dijadikan contoh bagi wilayah selatan," ujar Ahmed.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul WHO Tolak Perintah Israel Diminta Pindahkan Pasokan Medis dari Gaza Selatan
(yum/yum)