Biaya Rokok Warga Garut Lebih Tinggi Dibanding untuk Sembako

Data Jabar

Biaya Rokok Warga Garut Lebih Tinggi Dibanding untuk Sembako

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 04 Des 2023 18:00 WIB
Rokok
Ilustrasi rokok (andi/detikcom)
Garut -

Konsumsi warga Garut terhadap rokok dilaporkan lebih tinggi ketimbang nasi dan komoditas makanan lainnya dalam dua tahun terakhir. Pemerintah minta warganya introspeksi untuk memperbaiki kehidupan, khususnya berkenaan dengan pencegahan stunting.

Konsumsi warga Garut terhadap rokok yang tinggi ketimbang sembako dalam dua tahun terakhir ini, tertuang dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, yang dirilis awal tahun ini.

Dalam laporan berjudul 'Kabupaten Garut Dalam Angka 2023' ini dibahas juga mengenai rata-rata pengeluaran per-kapita sebulan menurut komoditas (rupiah). Dalam laporan ini, diketahui jika konsumsi masyarakat terhadap rokok lebih tinggi dibanding sembako, khususnya nasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilihat detikJabar, Senin (4/12/2023) siang, BPS menyatakan jika rata-rata warga Garut menghabiskan uang sebanyak Rp 89.632 untuk membeli rokok di tahun 2022. Jumlah tersebut naik dari tahun 2021, yang berada di angka Rp 83.043 per bulannya.

Uang yang dihabiskan masyarakat untuk membeli rokok ini, jauh lebih banyak ketimbang untuk membeli sembako. Beras contohnya. Dalam sebulan, warga Garut tercatat rata-rata hanya menghabiskan uang Rp 76.899 untuk membeli beras. Nilai ini, bahkan lebih rendah ketimbang tahun 2021 lalu, yang berada di angka Rp 80.861.

ADVERTISEMENT

Ada juga komoditas lain yang didata BPS. Seperti konsumsi masyarakat terhadap daging berada di angka Rp 31.260 per bulan di tahun 2022 naik dari tahun 2021 sebesar Rp 26.300. Kemudian uang yang dihabiskan untuk membeli sayuran sebesar Rp 29.439 per bulan di tahun 2022, yang turun dari tahun 2021 sebesar Rp 31.402.

Pengeluaran masyarakat terhadap ikan, telur serta susu juga jauh lebih rendah ketimbang membeli rokok. Dimana uang yang dikeluarkan masyarakat untuk membeli ikan berada di angka Rp 25.859 di tahun 2021 dan Rp 28.446 untuk tahun 2022. Kemudian pengeluaran untuk susu dan telur berada di kisaran Rp 24.151 per bulan di tahun 2021 dan Rp 26.246 per bulan di tahun 2022.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta masyarakatnya untuk introspeksi. Masyarakat diimbau untuk mengutamakan kebutuhan membeli sembako, ketimbang rokok.

"Ini kebiasaan yang harus diubah. Bagaimanapun, prioritas utama itu sembako. Ini kan makanan pokok, kembali lah introspeksi kepada kita semua. Bahwa memang realitanya di masyarakat seperti itu," kata Helmi, Senin (4/12/2023) siang.

Helmi mengatakan, hal ini menjadi penting untuk diperhatikan. Mengingat, pemerintah juga kini punya misi untuk terus menekan angka stunting atau balita gagal tumbuh di Garut. Masyarakat diminta untuk mengalokasikan lebih banyak uang untuk makanan bergizi khususnya untuk anak, ketimbang membeli rokok.

"Kita punya Dinas Ketahanan Pangan yang terus melakukan kampanye, upaya penyadaran. Bahwa makanan yang bergizi itu, sangat penting bagi masa depan anak kita," pungkas Helmi.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads