Berbagai pertimbangan salah satunya pulau tersebut berada di kawasan Cagar Alam, membuat pengelola terpaksa membuat aturan tegas. Padahal, kawasan itu selama ini menjadi destinasi favorit wisatawan dari dalam dan luar negeri.
"Saya sampaikan, memang sebenarnya dari dulu Pulau Kunti tidak diperbolehkan ada kegiatan apapun di kawasan itu. Karena itu merupakan kawasan konservasi, baik Pulau Kunti maupun Pasir Putih," kata Iwan Setiawan, Kepala Resor (Lares) Cikepuh kepada detikJabar, Jumat (1/12/2023).
Menurut Iwan, sejak menjadi bagian kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGG) banyak kegiatan masyarakat di kawasan itu. Padahal menurutnya aktivitas itu ilegal.
"Ada kegiatan di sana itu dari dulu ilegal, tidak boleh berdasarkan aturan UU no 5 Tahun 1990 itu tidak boleh, tentang konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya, makanya kemarin bukan apa-apa ini jadi beban moral juga baik untuk KLHK, ataupun Geopark," ujarnya.
Menurut Iwan, pertimbangan tegas itu juga memperhitungkan dampak terhadap status Geopark yang disandang oleh kawasan Ciletuh. Karena akhir tahun 2024 mendatang, tim asesor UNESCO akan kembali melakukan revalidasi kawasan.
"Yang sangat diutamakan itu konservasinya, ketika nanti tim asesor menilai, kawasan konservasi semrawut, kumuh, seperti hari ini. Itu nilai geoparknya akan turun bahkan bisa dicoret, makanya kami dengan badan pengelola geopark kemarin mengadakan pertemuan, antisipasi tahun 2024 akhir akan ada revalidasi," jelas Iwan.
![]() |
"Kegiatan para pedagang, itu sebenarnya melanggar aturan. Dari dulu saya sudah sosialisasikan mereka tidak boleh ya, tidak boleh, karena bukan tangggung jawab saya saja tapi geopark juga, karena Pulau Kunti dan sekitarnya itu adalah area Geosite inti geopark ada di situ," sambungnya.
Lalu, bagaimana menyiasati kedatangan wisatawan yang dimungkinkan akan mendatangi kawasan itu? Iwan mengatakan, kunjungan tetap diperbolehkan, namun hanya sebatas melihat dari perahu wisata tanpa memasuki kawasan.
"Harapan GM Geopark, berkaca pada geopark yang ada di Korea, pengunjung melihat di pinggir laut, begitu kan nggak bisa turun dari perahu. Kemarin hasil rapat ada kesepakatan bersama, pelaku usaha wistaa, dagang perahu, sepakat sampai 30 Desember untuk minta waktu. Per Januari sudah steril," ungkapnya. (sya/yum)