Sejumlah tenda pengungsian gempa Cianjur jadi sasaran fogging. Hal ini dilakukan lantaran kasus DBD di Cianjur meningkat dan mengancam para penyintas gempa.
Fogging dilakukan oleh relawan PMI Kabupaten Cianjur. Satu per satu tenda pengungsian didatangi dan dilaksanakan fogging untuk mencegah menyebarnya nyamuk penyebab DBD.
Relawan PMI Kabupaten Cianjur, Teguh, mengatakan usai bermunculannya kasus DBD di Cianjur, banyak masyarakat yang meminta untuk dilakukan fogging. Salah satu di antaranya para penyintas yang masih tinggal di tenda pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi ada dua lokasi yang dilakukan fogging, yakni di pusat pengungsian di Cijedil dan di Cibeureum," kata Teguh, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya banyak penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan tidak sedikit yang kemungkinan sudah menjadi nyamuk.
![]() |
"Makanya dilakukan fogging, supaya para penyintas yang masih ditenda terhindar dari DBD. Karena di musim hujan ini rawan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan kasus di bulan ini tercatat sudah ada 24 kasus DBD. Penambahan itu membuat total kasus DBD selama 2023 mencapai 602 kasus dengan 4 diantaranya meninggal.
"Di awal musim hujan ini memang bermunculan kasus DBD. Makanya memang perlu langkah antisipasi," kata dia.
Menurutnya fogging menjadi salah satu upaya pencegahan. Namun yang lebih penting ialah pola hidup bersih dan sehat.
"Selain fogging, selalu rutin menguras bak dan mengubur barang yang dapat menjadi tampungan air. Jadi dari masyarakatnya sendiri harus lebih sadar untuk hidup bersih dan sehat," kata dia
"Kalaupun ada keluarga yang menunjukkan gejala, segera bawa ke rumah sakit. Terutama anak usia 5-14 tahun. Karena di usia itu, DBD rentan berakibat fatal hingga menyebabkan kematian," pungkasnya.
(dir/dir)