Cerita Jukir Sumedang Raup Cuan dari Permainan Katapel

Serba-serbi Warga

Cerita Jukir Sumedang Raup Cuan dari Permainan Katapel

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 30 Nov 2023 13:30 WIB
Uday saat memainkan katapel  miliknya.
Uday saat memainkan katapel miliknya. Foto: Istimewa
Sumedang -

Katapel dikenal sebagai salah satu permainan tradisional. Namun tahukah detikers, permainan katapel kini telah menjadi salah satu cabang olahraga dalam naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).

Mainan yang juga disebut pelintang atau bandring ini dulunya dibuat dalam bentuk dan bahan yang sangat sederhana, atau biasanya hanya memanfaatkan kayu percabangan dari batang pohon, seperti pohon jambu atau pohon lainnya. Namun kini, katapel hadir dengan bentuk dan bahan yang lebih bergengsi. Harganya pun terbilang lumayan.

Peluang ini dimanfaatkan oleh salah seorang warga di Kabupaten Sumedang untuk tambahan mata pencahariannya. Dia adalah Udaya Sonjaya (41) atau biasa disapa Uday, seorang perajin katapel yang kesehariannya berprofesi sebagai petugas parkir di salah satu kafe di Sumedang. Uday sendiri merupakan warga Tagog, Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katapel buatan Uday terbilang cukup istimewa. Sebab, selain menggunakan bahan pilihan, dibuatnya pun masih secara manual atau lebih banyak mengandalkan keterampilan tangan. Namun jangan salah, kualitas karyanya tidak kalah dengan produk-produk pabrikan.

Uday sendiri menekuni kerajinan katapel dari sejak tahun 2021. Awal ketertarikannya saat melihat komunitas katapel yang ada di Desa Narimbang, Kecamatan Narimbang, Sumedang.

ADVERTISEMENT

"Pertama tertarik katapel itu pas main ke Narimbang dan saat itu bertepatan ada event kompetisi katapel di PPS (Pusat Pemerintahan Sumedang), nah dari situ mulai ketertarikannya," ungkap Uday ditemui detik Jabar di tempat kerjanya di Jalan Kutamaya, Sumedang, Kamis (23/11/2023).

Katapel buatan Uday dibuat dengan menggunakan berbagai macam jenis kayu yang salah satunya adalah kayu sonokeling atau sanakeling.

"Kayu sonokeling ini selain kuat juga memiliki serat kayu yang estetik, sehingga kalau dibuat katapel itu terlihat indah," terangnya.

Bagi Uday, katapel bukan hanya sekadar hobi semata tapi juga sebagai ladang tambahan untuk mencari nafkah. Satu buah katapel yang dibuatnya memerlukan waktu sekitar tiga harian dengan harga pada kisaran Rp100.000 sampai Rp1.000.000.

Selain sebagai perajin, Uday pun telah beberapa kali turut serta dalam kompetisi katapel yang salah satunya pada ajang liga katapel se-Jawa Barat yang digelar di Soreang, Kabupaten Bandung. Ketertarikan Uday terhadap katapel pun kini menurun kepada anak keduanya.

"Anak saya dua, satu SMA satu kelas enam SD, nah anak yang kelas enam SD ini yang sekarang tertarik ke permainan katapel bahkan sudah pernah ikut kompetisi liga katapel di Kabupaten Bandung," ungkap Uday yang diketahui telah memiliki dua anak ini.

Menurut Uday, permainan katapel sudah mulai berkembang saat ini. Salah satunya dengan bermunculannya komunitas-komunitas pehobi katapel. Seperti di Sumedang ada Katsu (Komunitas katapel Sumedang).

"Kalau di Bandung komunitas katapel sudah banyak seperti ada komunitas katapel yang namanya Angkara, Cesara, Joglo dan banyak lagi yang lainnya," ujarnya.

Bagi anda yang tertarik atau ingin membeli katapel karya Uday bisa datang langsung ke rumahnya atau melalui aplikasi whatsapp di nomor 085351945681 atau media sosial facebook dengan akun Udaya Sonjaya.

"Saya sejauh ini menjual masih mengandalkan jejaring pertemanan antar komunitas, biasanya melalui whatsaap atau lewat facebook," ucapnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads