Puslabfor Mabes Polri bakal melakukan olah TKP terkait meledaknya tabung Compressed Natural Gas (CNG) yang dimuat di sebuah truk dengan nomor polisi B 9496 SYX. Akibat kejadian itu dua orang meninggal dunia.
Berdasarkan data terbaru dari kepolisian ada 9 orang menjadi korban akibat insiden tersebut. Dari jumlah tersebut dua orang meninggal dunia sementara 7 lainnya mengalami luka ringan.
"Ia betul hari ini tim Puslabfor Mabes Polri akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait insiden tersebut, pengecekan akan dilakukan secara mendetil," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikjabar, truk tersebut kini sudah terparkir di halaman parkir belakang area Polres Sukabumi. Menurut keterangan salah seorang petugas, isi dari gas sudah dikosongkan. Meskipun begitu, bau menyengat gas masih tercium.
Bagian belakang terutama bagian besi penghalang gas terlihat hilang dari tempatnya, diduga akibat tekanan ledakan beberapa besi juga bengkok.
Informasi diperoleh dari sopir truk Perdian menyebut, ada sebanyak 20 tabung gas yang dibawa dalam muatan truknya. Masing-masing berat truk adalah sekitar 120 kilogram.
"Yang meledak satu tabung, yang kena ledakan mental hanya satu, semuanya ada 20 tabung. Ini kejadian baru pertama sepanjang sejarah bisa meledak. Kalau berat gas sama aja, isi atau kosong sama, hanya muatannya kompresi, satu tabung 150 kilogram," kata Perdi beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini sejumlah orang sudah diperiksa terkait insiden itu, selain Perdian sang sopir sejumlah orang dari PT Raja Gas Samudra (RGS) juga sudah diperiksa.
"Sopir sudah kita mintai keterangan, kemudian I selaku admin PT RGS, C sebagai manager divisi industri PT RGS dan R teknisi PT RGS serta beberapa warga dan korban yang berada di lokasi juga kita mintai keterangan," ungkap Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri.
(sya/mso)