Ini Asal-usul Kawanan Babi yang Muncul di Permukiman Warga Bandung

Ini Asal-usul Kawanan Babi yang Muncul di Permukiman Warga Bandung

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 28 Nov 2023 16:00 WIB
Babi hutan yang muncul di pemukiman warga KBB
Babi hutan yang muncul di pemukiman warga KBB (Foto: Istimewa)
Bandung -

Kemunculan tiga ekor babi hutan atau bagong di Kampung Purabaya, RT 01/06, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bikin geger warga.

Hewan dengan nama ilmiah Sus Verrucosus itu menyatroni permukiman warga pada Senin (27/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Dua babi hutan berhasil ditangkap, sementara seekor lagi berhasil kabur.

Kepala Desa Jayamekar, Siti Khoiriyah mengatakan kawanan babi hutan itu kemungkinan turun ke permukiman warga dari area hutan yang ada di belakang permukiman tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebelumnya ada yang lihat, turun dari atas (Gunung Bendera). Jadi memang banyak, sebelumnya di lahan kosong di atas yang mau dibangun perumahan baru," kata Siti saat dikonfirmasi, Selasa (28/11/2023).

Siti menduga kawanan babi hutan itu terganggu karena ada aktivitas pembangunan di dekat habitat mereka. Selain itu kawanan babi hutan itu juga kemungkinan sedang diburu.

ADVERTISEMENT

"Jadi sepertinya terganggu karena pembangunan perumahan. Kemudian diburu juga, karena kemarin ada 3 orang pemburu datang ke permukiman kejar babi hutannya. Mereka bawa 2 ekor anjing untuk berburu juga," kata Siti.

Berdasarkan informasi, kata Siti, jumlah babi hutan yang turun dari kawasan Gunung Bendera sekitar 9 ekor. Namun hanya 3 ekor yang masuk ke permukiman warga.

"Kata mereka (pemburu) jumlahnya ada 9 ekor. Cuma yang masuk ke permukiman warga hanya 3 ekor. Yang 6 ekor lainnya kabur ke lokasi lain mungkin, tapi masih di sekitaran Padalarang," ujar Siti.

Babi hutan itu terpencar ke penjuru kampung. Seekor babi masuk ke rumah warga di tepi jalan raya, menyeruduk pagar besi hingga bengkok. Satu ekor lagi turun ke permukiman warga kemudian menyeruduk rolling door.

"Terus satu ekor lagi kabur, itu yang ukurannya paling besar. Jadi yang dua itu masuk ke rumah warga, terus nyeruduk pintu warung sampai masuk selokan," kata Kamal Rafli, warga setempat.

Ia beserta warga lainnya lantas mengejar babi hutan berwarna hitam tersebut. Satu ekor tertangkap dalam keadaan hidup kemudian dibawa oleh beberapa orang pemburu.

"Nah kita kejar yang di bawah, posisinya di selokan. Dipukul-pukul terus ditusuk sama besi, kalau yang kecil itu mati akhirnya. Jadi yang tertangkap itu hanya 2, kalah yang 1 kabur. Yang 2 dibawa sama pemburu," kata Rafli.

(yum/yum)


Hide Ads