Pagi tadi, raut kebahagiaan terpancar dari wajah Teuku Muslim (53). Pria disabilitas daksa itu tampak siap mengkuti ujian SIM D yang digelar di Polrestabes Bandung.
Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus menyaksikan langsung saat Muslim mengikuti ujian SIM D. Muslim dengan cekatan memacu motor matik yang dimodifikasi menjadi roda tiga. Tak ada keraguan yang terlihat dari raut wajahnya, saat ia melibas semua lintasan praktik SIM dengan motor tunggangannya.
Setelah berhasil melibas lintasan dengan lancar, SIM D secara praktis langsung jatuh ke tangan Muslim. Momen bahagia ini pun begitu dinantikan Muslim lantaran sudah 25 tahun lamanya ia sama sekali tidak pernah memiliki SIM untuk kelengkapan surat-surat berkendara di jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau motoran, saya dari tahun 98 udan mulai pakai motor buat mobilitas, tapi selama ini belum pernah punya SIM. Sekarang Alhamdulillah, ke mana-mana jadi ngerasa aman dan nggak ngerasa bersalah lagi karena udah punya SIM," kata Muslim saat berbincang dengan wartawan, Senin (27/11/2023).
Muslim menjadi satu di antara ratusan disabilitas yang difasilitasi Polda Jabar untuk pembuatan SIM. Meski proses pembuatannya dilakukan secara normal, Polda memberikan kemudahan dengan menggratiskan biaya pembuatan SIM untuk para penyandang disabilitas.
Bagi Muslim, fasilitasi ini juga bisa membantunya dalam membuat surat-surat kelengkapan saat berkendara. Sebab ternyata, ia pernah menjadi pengendara yang ditilang di jalan karena tidak memiliki SIM saat berkendara.
"Pernah ketilang juga, dulu. Tapi itu kesalahan saya sendiri karena nggak bawa helm," ucapnya sembari tersenyum riang saat itu.
Kini, pria yang juga merupakan atlet catur asal Kota Bandung itu mengaku tak lagi was-was jika berkendara di jalanan. Setelah memiliki SIM D, ia bisa bebas berkendara ke manapun dengan mengandalkan tunggangan roda 3 modifikasinya sebagai mobilitas sehari-hari.
"Dan saya juga berharap teman-teman di luar sana, kalau ada kesempatan ini, ikutlah bikin SIM. Karena ini aturan dari pemerintah. Kita sebetulnya bukan enggka taat ke pemerintah, tapi kan ekonomi kita ini yang akhirnya enggak bisa bikin SIM," tutur Muslim.
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kepolisian sudah memfasilitasi pembuatan SIM D untuk disabilitas di Jawa Barat. Kini, seluruh satpas di Polda Jabar pun sudah bisa melayani pembuatan SIM khusus untuk disabilitas.
"Fasilitas ini sudah cukup lama ada, namun ini sekarang dicanangkan kegiatan untuk membuka layanan secara serentak di Indonesia. Termasuk Jabar, kita buka di 23 satpas seluruh polres bisa melaksanakan pelayanan SIM disabilitas ini sudah ada 400 disabilitas se-Jabar," pungkasnya.
(ral/sud)