Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang diincar para calon presiden untuk mendulang suara. Hal itu juga yang dilakukan relawan dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Relawan yang berasal dari tokoh muda ini punya cara untuk menaikkan suara Ganjar di Jabar.
Seperti diketahui, menurut hasil survei beberapa lembaga, suara Ganjar-Mahfud di Jabar masih terbilang rendah. Menurut Indonesia Politics Reseach & Consulting (IPRC) tentang tingkat keterpilihan calon presiden pilihan masyarakat Jabar, Ganjar ada di urutan ketiga dengan 19,2 persen di bawah dua calon lainnya.
Karena itu, para relawan membuat strategi untuk mendulang suara lewat gerakan 'Gaskeun Babarengan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur I Deputi Kinetik Teritorial TPN Putu Gede Mahendra Jaya mengatakan, lewat dukungan dari tokoh muda melalui gerakan tersebut, dirinya yakin keberadaan Ganjar-Mahfud semakin diterima di Jabar dan akan berdampak positif tentunya bagi perolehan suara.
"Saya yakin semangat yang ada pada diri teman-teman ini akan menular kepada rakyat Jabar lain. Saya ingin semangat itu jangan pernah padam," kata Putu usai bertemu relawan di Kota Bandung, Sabtu (25/11/2023).
Menurutnya, para relawan tersebut nantinya akan bergerak secara door to door untuk mensosialisasikan Ganjar-Mahfud.
"Saya berharap rekan-rekan fokus pada gerak kampanye, merangkul bukan memukul, door-to door canvassing, buatlah spanduk-spanduk rakyat dan mendata saat pembagian APK," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Gaskeun Babarengan Enda Nasution menjelaskan, gerakan ini merupakan bentuk kepercayaan tokoh muda kepada Ganjar-Mahfud yang dianggap mampu memajukan masyarakat.
"Gaskeun Babarengan hadir sebagai narasi utama untuk mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 yang kita yakin bisa memimpin Indonesia dan Jabar lebih baik lagi," ungkapnya.
Menurutnya, kemajuan tersebut harus bisa dirasakan langsung oleh anak muda dan kelompok wanita. Kedua kelompok ini memegang peran penting dalam menentukan arah Indonesia ke depan.
"Karena untuk menang di kampanye 2024 kita butuh pesan yang khas untuk menjangkau warga Jabar," tutup Enda.
(bba/mso)